Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Makanan Terburuk yang Menyebabkan Perut Bergelambir

Kompas.com - 27/09/2022, 15:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Salah memilih menu makanan ternyata dapat memberi perubahan pada tubuh kita, terutama di area perut. Beberapa orang pun sering kehilangan rasa percaya diri saat memiliki perut bergelambir.

Kenaikan berat badan di perut tak hanya mengurangi penampilan Anda.

Kondisi ini bila dibiarkan juga dapat menyebabkan beberapa masalah yang lebih serius, seperti penyakit jantung, diabetes, dan Alzheimer.

Baca juga: 5 Makanan Agar Bisa Mendapatkan Orgasme yang Kuat dan Tahan Lama

Salah satu cara untuk mencegah perut menggendut dan bergelambir adalah menjaga asupan makanan. Berikut tujuh makanan terburuk yang sebaiknya Anda hindari demi memiliki perut ramping dan sehat.

1. Donat

Donat merupakan camilan favorit berbagai kalangan. Terlebih, ada bermacam-macam varian toping pada donat, mulai dari cokelat, keju, hingga aneka rasa buah.

Namun, Anda tidak disarankan terlalu banyak mengonsumsi donat. Satu biji donat bisa mengandung 260 kalori sehingga dapat menyebabkan perut Anda lebih besar atau bergelambir.

Donat yang dibuat dari tepung yang mengandung karbohidrat sederhana juga tak baik dikonsumsi karena dapat meningkatkan gula darah dengan cepat. Jika Anda ingin terhindar dari diabetes, segera batasi konsumsi donat.

Proses memasak donat dengan minyak panas juga dinilai tidak baik bagi tubuh. Proses pematangan melalui minyak panas membuat donat mengandung lemak trans yang dapat meningkatkan kolesterol jahat dan menurunkan kadar kolesterol baik.

 

2. Es krim

Anda bisa mendapatkan asupan kalsium dari konsumsi es krim, tetapi makanan segar ini juga dapat meningkatkan kalori.

Dalam setengah cangkir es krim vanilla tanpa toping diketahui mengandung 230 kalori. Hal ini patut diperhatikan jika Anda ingin tetap memiliki perut rata tanpa lemak.

Baca juga: 10 Makanan untuk Penderita Penyakit Tumor Otak

3. Keripik kentang

Sebanyak 15 keripik mengandung 160 kalori. Tapi, siapakah yang sanggup berhenti menyantap keripik sebelum makanan itu habis tak bersisa?

Konsumsi keripik kentang bahkan dapat menambah berat badan lebih banyak dibandingkan minuman manis, daging olahan, dan daging merah.

4. Cokelat

Cokelat batangan yang mengandung susu sering dikaitkan dengan penyebab perut berlemak. Hal itu karena cokelat susu mengandung gula dan banyak kalori.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan American Journal of Clinical Nutrition, cokelat batangan yang mengandung susu juga merupakan makanan yang menyebabkan kenaikan berat badan.

Namun, tidak semua cokelat buruk bagi tubuh. Faktanya, dark chocolate memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh manusia.

Dilansir dari Heart, konsumsi 3,5 ons dark chocolate per hari dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung dan mengurangi tumpukan lemak di perut.

5. Es kopi susu

Kopi murni sebenarnya tidak memberi dampak pada lingkar pinggang Anda. Namun, es kopi susu yang tengah digandrungi masyarakat memiliki kandungan gula dan kalori yang sangat tinggi.

Belum lagi, kopi susu kekinian juga diberi tambahan krim dan aneka toping, seperti kukis atau boba.

Baca juga: 21 Makanan untuk Memelihara Kesehatan Jantung

6. Pizza

Pizza merupakan salah satu makanan penyumbang lemak jenuh terbesar. Sebagaimana diketahui, lemak jenuh dapat mengakibatkan penyumbatan arteri dan kenaikan berat badan.

7. Sereal

Tidak semua sereal memberi dampak buruk pada tubuh. Sereal plain atau tanpa rasa, umumnya cocok dijadikan pilihan menu sarapan atau camilan.

Sementara, sereal manis dan warna-warni sebaiknya Anda hindari jika ingin tetap sehat dan memiliki berat badan yang seimbang.

Sereal tersebut mengandung gula yang tinggi, namun rendah serat dan protein.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau