KOMPAS.com - Kandung kemih merupakan organ tubuh yang berguna untuk menyimpan urine.
Melansir WebMD, ligamen yang menahan kandung kemih dan otot yang ada di antara vagina dan kandung kemih bisa menjadi longgar atau melemah.
Kandung kemih kemudian akan turun dari posisinya dan mendorong dinding vagina.
Baca juga: Kandung Kemih Turun
Kondisi ini kemudian dikenal sebagai kandung kemih turun atau sistokel.
Mayo Clinic menjelaskan bahwa gejala sistokel bisa tidak terasa pada beberapa orang.
Namun, beberapa gejala akan terasa ketika berdiri dalam waktu yang lama dan akan hilang kembali ketika berbaring.
Cleveland Clinic menyebutkan beberapa gejala kandung kemih turun atau sistokel yang umum terjadi, seperti:
Sistokel akan menyebabkan rasa tidak nyaman, namun jarang terasa sakit.
Infeksi akan muncul ketika sulit buang air kecil atau bisa juga mengganggu aktivitas sehari-hari sehingga perlu dikonsultasikan segera dengan dokter.
Baca juga: 5 Masalah Kesehatan Akibat Menahan Buang Air Kecil
Melansir Healthline, kemungkinan terjadinya kandung kemih turun akan semakin tinggi seiring dengan bertambahnya usia dan penurunan level estrogen.
Estrogen sendiri merupakan hormon yang membuat otot panggul kuat.
Ketika otot tersebut melemah karena usia atau karena luka akibat melahirkan, maka kandung kemih bisa turun dan menonjol ke dalam vagina.
Beberapa penyebab kandung kemih turun lainnya menurut Cleveland Clinic, adalah:
Baca juga: 3 Penyebab Kandung Kemih Sakit
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.