Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/10/2022, 16:30 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Kandung kemih merupakan organ tubuh yang berguna untuk menyimpan urine.

Melansir WebMD, ligamen yang menahan kandung kemih dan otot yang ada di antara vagina dan kandung kemih bisa menjadi longgar atau melemah.

Kandung kemih kemudian akan turun dari posisinya dan mendorong dinding vagina.

Baca juga: Kandung Kemih Turun

Kondisi ini kemudian dikenal sebagai kandung kemih turun atau sistokel.

Gejala

Mayo Clinic menjelaskan bahwa gejala sistokel bisa tidak terasa pada beberapa orang.

Namun, beberapa gejala akan terasa ketika berdiri dalam waktu yang lama dan akan hilang kembali ketika berbaring.

Cleveland Clinic menyebutkan beberapa gejala kandung kemih turun atau sistokel yang umum terjadi, seperti:

  • Merasa atau melihat benjolan melalui bukaan vagina.
  • Kesulitan untuk buang air kecil.
  • Merasa harus sering ke kamar mandi untuk buang air kecil atau merasa harus buang air kecil.
  • Infeksi saluran kemih (ISK) yang terjadi terus-menerus.
  • Merasa penuh, berat, atau nyeri pada area panggul atau punggung bagian bawah. Rasa tidak nyaman akan semakin bertambah seiring berjalannya waktu atau ketika berdiri, mengangkat sesuatu, atau ketika batuk.
  • Kandung kemih menonjol di dalam atau di luar vagina.
  • Rasa sakit ketika berhubungan seksual.
  • Kesulitan untuk memasukkan tampon atau aplikatornya.

Sistokel akan menyebabkan rasa tidak nyaman, namun jarang terasa sakit.

Infeksi akan muncul ketika sulit buang air kecil atau bisa juga mengganggu aktivitas sehari-hari sehingga perlu dikonsultasikan segera dengan dokter.

Baca juga: 5 Masalah Kesehatan Akibat Menahan Buang Air Kecil

Penyebab

Melansir Healthline, kemungkinan terjadinya kandung kemih turun akan semakin tinggi seiring dengan bertambahnya usia dan penurunan level estrogen.

Estrogen sendiri merupakan hormon yang membuat otot panggul kuat.

Ketika otot tersebut melemah karena usia atau karena luka akibat melahirkan, maka kandung kemih bisa turun dan menonjol ke dalam vagina.

Beberapa penyebab kandung kemih turun lainnya menurut Cleveland Clinic, adalah:

  • Melahirkan secara normal melalui vagina yang terlalu memaksa otot dasar panggul untuk mengejan.
  • Riwayat keluarga.
  • Obesitas.
  • Aktivitas fisik yang terlalu intens, termasuk mengangkat barang yang berat.
  • Histerektomi atau pengangkatan rahim.
  • Konstipasi, atau terlalu memaksa otot untuk mengejan selama buang air besar.
  • Terlalu sering batuk.
  • Bertambahnya usia atau penurunan level hormon estrogen ketika memasuki menopause.

Baca juga: 3 Penyebab Kandung Kemih Sakit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau