Sebab, di antara pasien skizofrenia dengan diabetes yang baru didiagnosis, mereka yang menggunakan antipsikotik berakhir dengan komplikasi diabetes lanjut yang lebih sedikit.
Itu karena pengobatan antipsikotik juga dapat meningkatkan fungsi fisik, psikososial, dan perawatan diri pasien.
Sehingga, meningkatkan perilaku sehat dan mengurangi risiko komplikasi diabetes.
Baca juga: Kacang Hijau Bermanfaat Menurunkan Kolesterol hingga Gula Darah
Antibiotik merupakan obat yang umum digunakan untuk mengatasi infeksi saluran kemih (ISK) dan pneumonia.
Kelas antibiotik yang disebut fluoroquinolones, memiliki efek samping yang telah terbukti menjadi pemicu gula darah sangat rendah dan tinggi.
Selain itu, pentamidin, obat antimikroba yang digunakan untuk mengobati jenis pneumonia tertentu, juga dapat menjadi pemicu gula darah tinggi.
Obat dekongestan, seperti sudafed (pseudoephedrine) dan phenylephrine umum digunakan untuk meredakan flu dan pilek.
Keduanya merupakan obat yang dijual bebas tanpa resep.
Namun, Anda perlu mengatahui bahwa obat dekongestan memiliki efek samping yang dapat menjadi pemicu gula darah tinggi.
Banyak dekongestan umum menggunakan salah satu dari dua bahan ini, jadi periksa label obat dengan cermat.
Penggunaan jangka pendek ini mungkin baik-baik saja, tetapi tanyakan kepada dokter Anda terlebih dahulu.
Baca juga: 6 Obat Alami untuk Mengatasi Diabetes Tipe 2
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.