Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Hanya Wanita, Pria Juga Bisa alami Depresi Pasca-Melahirkan

Kompas.com - 04/05/2023, 16:31 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Selama ini kita sering mendengar bahwa wanita yang baru saja melahirkan rentan mengalami baby blues dan depresi pasca-persalinan.

Namun, tahukah Anda bahwa pria juga bisa mengalami baby blues dan depresi pasca-melahirkan?

Pria bisa menjadi depresi setelah kelahiran bayinya. Menurut studi, satu dari 10 ayah menderita depresi pasca kelahiran.

Baca juga: Beda Postpartum Depression dan Baby Blues, Serupa Tapi Tak Sama

Depresi pasca-persalinan kemungkinan besar biasanya terjadi dalam tiga bulan hingga enam bulan setelah kelahiran bayi.

Sama halnya dengan wanita yang baru saja menjadi ibu, pria juga membutuhkan dukungan, dorongan, dan tempat yang aman untuk menyampaikan kekhawatiran mereka.

Baca juga: Apakah Penyakit Depresi Bisa Kambuh Kembali?

Penyebab depresi pasca-persalinan pada pria

Ada banyak faktor yang membuat seorang pria bisa merasakan depresi setelah kelahiran bayinya. Faktor yang umum terjadi, di antaranya:

  • Perasaan takut menjadi ayah

Hal ini mungkin dipicu oleh kekhawatiran tentang tanggung jawab baru yang muncul setelah berkeluarga, termasuk hilangnya kebebasan.

  • Kekhawatiran uang

Pria bisa merasa stres tentang keuangan saat menjadi seorang ayah, terutama jika pemasukan dalam keluarga hanya bersumber pada dirinya.

  • Kecemasan tentang peran baru

Pria mungkin khawatir tentang apakah ia akan menjadi ayah yang baik. Jika mereka memiliki kenangan yang tidak menyenangkan dari masa kecilnya, kenangan itu dapat dipicu oleh hadirnya seorang bayi.

Baca juga: Apakah Baby Blues Dapat Sebabkan Depresi? Begini Kata Dokter

Gejala depresi pasca-melahirkan pada pria

Gejala depresi pasca persalinan pada seorang pria sebenarnya mirip dengan yang terjadi pada wanita. Berikut gejala yang bisa terjadi:

  • Merasa lelah dan cemas
  • Terobsesi dengan keuangan
  • Mulai menarik diri dari keluarga Anda
  • Mudah tersinggung atau tidak toleran
  • Kurang tidur atau terlalu banyak tidur
  • Merasa takut, cemas, dan tidak berdaya
  • Menarik diri dari keluarga dan situasi sosial
  • Melakukan kekerasan pada pasangan.

Mereka juga bisa mengalami gejala fisik seperti gangguan pencernaan, perubahan nafsu makan dan berat badan, diare, konstipasi, sakit kepala, dan mual.

Depresi pasca melahirkan pada pria bisa jadi lebih buruk dari wanita. Pasalnya, pria kerap sulit meluapkan atau menunjukan emosinya sehingga mereka semakin tenggelam dalam stres.

Baca juga: Kenali Apa Itu Baby Blues dan Cara Mengatasinya

Bahaya depresi pasca-melahirkan pada pria

Seperti halnya ibu, depresi pasca-melahirkan pada ayah dapat berdampak signifikan pada anak.

Ada banyak bukti menunjukkan depresi pada pria adalah faktor risiko utama yang memicu kesulitan dalam kehidupan seorang anak.

Orang tua yang depresi cenderung kurang responsif terhadap anaknya dan dapat menunjukkan perilaku pengasuhan yang tidak tepat, baik dalam bentuk pengabaian, sifat protektif yang berlebihan, sampai kekerasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau