KOMPAS.com - Penyakit lupus adalah salah satu jenis penyakit autoimun yang membuat sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehat.
Akibatnya, penderita penyakit lupus bisa mengalami ruam kulit, kerusakan ginjal dan paru-paru, psikosis hingga kejang.
Meski bukan penyakit lupus tidak menular, penyakit ini tidak bisa disembuhkan. Lupus adalah penyakit kronis alias kondisi yang mempengaruhi sepanjang hidup penderitanya.
Penyakit ini bersifat kambuhan. Dalam arti, gejala bisa memburuk jika ada pemicunya. Oleh karena itu, sebisa mungkin penderita penyakit lupus menghindari hal yang bisa menjadi pemicu.
Baca juga: Kenali Apa Itu Penyakit Lupus, Penyebab, dan Komplikasinya
Jika Anda menderita lupus, ada beberapa makanan dan obat tertentu yang harus dihindari.
Sebab, makanan atau obat tersebut mengandung zat yang bisa menginduksi gejala lupus. Berikut makanan atau obat yang harus dihindari pasien penyakit lupus:
Pasien penyakit lupus harus menghindari paparan sinar matahari. Sebab, sinar matahari bisa menyebabkan ruam dan flare.
Beberapa orang lebih sensitif terhadap sinar matahari, tetapi semua penderita lupus disarankan untuk berhati-hati saat beraktivitas di luar ruangan.
Bukan berarti penderita lupus harus berada di dalam rumah sepanjang hidupnya. Namun, mereka bisa melakukan langkah perlindungan, seperti memakai tabir surya dengan SPF minimal 70.
Pastikan juga tabir surya yang digunakan mengandung Helioplex, bahan yang menghalangi sinar UV-A dan UV-B.
Oleskan tabir surya ke seluruh area tubuh, bahkan yang tertutup pakaian, karena sebagian besar item pakaian hanya melindungi kulit Anda hingga tingkat SPF 5. Selain itu, bawalah topi atau payung saat beraktivitas di luar ruangan.
Bactrim dan Septra adalah antibiotik yang mengandung sulfamethoxazole dan trimethoprim.
Jenis obat dikelompokkan sebagai antibiotik "sulfa" karena mengandung zat yang disebut sulfonamida.
Bactrim dan Septra sering diresepkan untuk infeksi bakteri, terutama infeksi saluran kemih.
Obat ini juga digunakan untuk profilaksis alias mencegah infeksi, terutama pada orang yang memakai obat imunosupresif.
Namun, penderita penyakit lupus harus menghindari jenis obat ini karena bisa menyebabkan peningkatan kepekaan terhadap sinar matahari dan menurunkan jumlah darah pada penderita lupus, yang mengakibatkan kambuhnya penyakit.
Baca juga: Apa Saja Tanda Depresi yang Sering Tak Disadari?
Dari laman John Hopkins disebutkan bahwa kandungan ajoene, dan thiosulfinates dalam bawang putih bisa meningkatkan aktivitas sel darah putih, terutama makrofag dan limfosit.
Selain itu, komponen belerang dalam bawang putih juga dapat membantu mencegah dan menekan kanker dalam tubuh.
Karena itu, bawang putih sering digunakan sebagai suplemen untuk melawan pilek dan infeksi.
Sayangnya, peningkatan respon imun justru kontraproduktif pada penderita penyakit autoimun seperti lupus, karena sistem imunnya sudah terlalu aktif.
Akibatnya, penderita lupus harus menghindari bawang putih dan agar sistem kekebalan tubuhnya tidak terlalu aktif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.