KOMPAS.com - Merasa sedih adalah bagian normal dari kehidupan. Namun, kesedihan yang menganggu aktivita sehari-hari bisa menjadi tanda adanya depresi klinis.
Memang kita tidak boleh mendiagnosis diri sendiri apakah kita mengalami depresi atau tidak. Mendiagnosis diri sendiri hanya akan membahayakan diri kita.
Hal terbaik yang harus kita lakukan untuk mendapatkan diagnosis depresi adalah berkonsultasi ke ahli kesehatan mental, seperti psikolog atau psikiater.
Terkadang ada orang yang tak sadar jika dirinya membutuhkan bantuan profesional kesehatan mental hingga gejala yang dialaminya semakin parah.
Untuk mendapatkan pertolongan dengan cepat, ada baiknya kita menyadari kondisi diri. Berikut tanda-tanda kita membutuhkan pertolongan profesional:
Depresi juga bisa mengubah nafsu makan kita. YvonneThomas, psikolog dari Los Angeles, mengatakan otak yang disibukan dengan pikiran negatif bisa jadi lupa makan atau kehilangan minat untuk makan.
Terkadang depresi memiliki efek sebaliknya, mendorong Anda untuk makan berlebihan.
"Campuran emosi yang cenderung menyertai depresi — kesedihan, pesimisme tentang masa depan, dan rendah diri — dapat memaksa Anda untuk mencoba menenangkan perasaan Anda melalui makan berlebihan," kata Thomas.
Baca juga: Tak Hanya Wanita, Pria Juga Bisa alami Depresi Pasca-Melahirkan
Beberapa orang dengan depresi mendapati diri mereka lebih banyak tidur karena adanya pelepasan dan penurunan energi yang membuat mereka lelah sepanjang waktu.
"Tidur lebih banyak juga merupakan cara orang depresi melarikan diri dari kesedihannya" kata Thomas.
Orang lain yang mengalami depresi juga bisa mengalami insomnia karena terlalu terikat oleh pikiran obsesif atau terlalu merenungi hal buruk yang terjadi.
Ketika Anda tidak mendapatkan jumlah tidur yang tepat, jam internal tubuh Anda menjadi tidak sinkron, dan Anda menjadi lebih lelah dan tidak fokus.
Ini adalah tanda tersembunyi yang hanya dikenali oleh sedikit orang. Depresi dapat bermanifestasi dalam bentuk amarah yang meningkat.
"Anda bisa menjadi pemarah, bahkan untuk hal-hal kecil atau sepele. Hal ini terjadi karena adanya beban emosi yang begitu berat," ucap Jennifer Wolkin, psikolog kesehatan dari New York.
Melupakan ateline pekerjaan atau tugas sehari-hari bisa jadi tanda depresi.