Dibanding kesadaran pasien diabetes terhadap gejala neuropati perifer, bagi Prof. Freynhagen, kemampuan dokter dalam mendiagnosa neurotapi yang lebih penting.
"Bagi saya yang lebih penting adalah fakta bahwa dari keseluruhan jumlah dokter, kurang dari sepertiganya saja yang memiliki keyakinan untuk mengetahui gejala dan tanda-tanda neuropati perifer secara tepat," ujarnya.
Baca juga: Kenali Apa Itu Neuropati Diabetik, Penyebab, dan Tanda-tandanya
"Bagi saya, sangat mengkhawatirkan bahwa banyak dokter yang memiliki anggapan bahwa nyeri neuropatik tidak terlalu penting dibandingkan dengan gejala lain yang dialami oleh pasien," ujarnya.
Padahal, neuropati adalah salah satu masalah yang paling memberatkan dan memiliki dampak yang luar biasa pada kualitas hidup pasien.
Dr. Satish V Khadilkar, Neurologis terkemuka, Profesor dan Kepala Departemen Neurologi di Bombay Hospital Institute of Medical Sciences di Mumbai, India mengatakan bahwa neuropatik perifer jika tidak didiagnosis dan diobati dari awal, akan menyebabkan komorbiditas yang parah.
Baca juga: Tanda-tanda Neuropati Diabetik yang Harus Diwaspadai
"Itu akan memengaruhi kualitas hidup, kehidupan sosial, dan kehidupan kerja pasien tersebut," beber Dr. Khadilkar.
Hal tersebut termasuk depresi, gangguan tidur, kecemasan yang juga membutuhkan pengobatan dan menambah beban ekonomi pada pasien.
Neuropati perifer diabetik menyebabkan nyeri secara signifikan dan menjadi masalah serius dalam status pekerjaan dan produktivitas kerja pasien.
"Dari pasien yang telah bekerja, 59 persen telah melaporkan menjadi kurang produktif dalam pekerjaan," ujarnya.
Baca juga: Manfaat Vitamin B untuk Mencegah Neuropati
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.