Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yang Terjadi pada Tubuh jika Kita Makan Mi Instan Setiap Hari

Kompas.com - 24/05/2023, 11:31 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Makan mi instan setiap hari berbahaya enggak sih? Ya, kita semua tahu mi instan bukalah makanan sehat.

Tentu saja jika dikonsumsi setiap hari akan menimbulkan bahaya bagi kesehatan. 

Rasanya yang nikmat dan harganya murah membuat banyak orang selalu ingin memakannya.

Bahkan, mi instan juga menjadi pilihan favorit saat lapar di tengah jam kerja yang padat.

Bahaya makan mi instan setiap hari

Mi instan mengandung natrium yang tinggi, lemak jenuh, dan bahan tambahan yang berpotensi menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius.

Berikut hal yang bisa terjadi jika Anda makan mi instan setiap hari:

  • Mengalami sindrom metabolik

Mengonsumsi mi instan setiap hari bisa membuat kita mengalami sindrom metabolik.

Sindrom metabolik adalah sekelompok kondisi kesehatan yang dapat menyebabkan penyakit jantung, diabetes, stroke, dan kolesterol, dan obesitas.

Bahkan, orang yang sehat dan aktif namun makan ramen instan dua kali atau lebih dalam seminggu memiliki kemungkinan 68 persen lebih besar untuk mengembangkan sindrom metabolik.

Hal ini juga didukung oleh penelitian 2017 yang dilakukan di Korea Selatan.

Dalam penelitian tersebut, para ahli menemukan bahwa makan mi instan lebih sering bisa memicu peningkatan kadar trigliserida plasma, tekanan darah diastolik, dan kadar glukosa darah puasa.

Baca juga: Bolehkah Anak-Anak Makan Mie Instan? Berikut Faktanya...

  • Kadar natrium melonjak

Meski natrium penting untuk tubuh, terlalu banyak asupan natrium juga bisa menyebabkan masalah kesehatan.

Natrium berdampak pada tekanan darah, menyebabkan hipertensi dan meningkatkan risiko Anda untuk mengembangkan masalah kesehatan berbahaya seperti serangan jantung dan stroke.

Natrium tak hanya terdapat pada garam. Beberapa jenis makanan juga sering mengandung natrium tinggi, termasuk makanan olahan seperti mi instan.

Padahal, asupan natrium yang direkomendasikan para ahli sebaiknya tidak lebih dari 2.300 miligram per hari, yang setara dengan satu sendok teh garam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com