Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Siap Mental Bisa Picu Demensia Jemaah Haji Lansia

Kompas.com - 21/05/2024, 23:10 WIB
Khairina

Penulis


MADINAH, KOMPAS.com- Jemaah haji lanjut usia alias lansia banyak mengalami demensia.

Kepala Seksi Kesehatan Haji Indonesia Daerah Kerja (Daker) Madinah, dr Karmijono mengatakan, demensia yang dialami jemaah haji usia lanjut (lansia) dipicu beragam penyebab.

Di antaranya kekurangsiapan jemaah lansia untuk perjalanan jauh. Terutama yang berangkat tanpa pendamping, stres karena pertama kali naik pesawat, duduk dalam waktu lama bukan dengan keluarga, menahan haus, lapar dan buang air kecil.

“Pemicunya banyak. Lansia mungkin mengalami ketakutan di pesawat tapi mereka tidak mengungkapkan perasaannya sehingga membuat lansia stres dan memicu munculnya demensia,” jelas dr Karmijono, Senin (20/5/2024), seperti dilaporkan jurnalis KOMPAS.com anggota Media Center Haji (MCH) 2024, Khairina.

Baca juga: Pernah Kena Stroke Tingkatkan Risiko Demensia

Kemampuan berpikir dan adaptasi lansia yang cenderung menurun, kata dia, berpengaruh terhadap daya adaptasi dan fleksibilitas terhadap lingkungan baru.

“Mereka sulit mengatasi masalah. Untuk penyebab pasti tergantung jenis demensia karena ini sindroma otak progresif. Terlihat dengan gejala memori, perubahan perilaku, dan lain-lain.

Tetapi, sebenarnya bergantung juga pada kepribadian sebelumnya masing-masing lansia,’ tambahnya.

Lansia yang memiliki penyakit organik sebelumnya seperti gula, atau hipertensi juga berisiko untuk alami demensia terutama bila tidak rutin minum obat.

Dia hanya menekankan kepada masyarakat yang memiliki keluarga lansia yang akan berangkat berhaji untuk mempersiapkan mental orangtua jauh-jauh hari. Mereka diajak bersosialisasi dengan rekan-rekan satu rombongannya agar sudah mengenal sejak di tanah air.

“Pada saat manasik dan bimbingan seharusnya lansia sudah disiapkan mentalnya. Diberitahu bahwa akan melakukan perjalanan jauh. Diakrabkan dengan rekan satu rombongannya. Jika sudah ada kenalan sebelum perjalanan, mereka kemungkinan tidak akan stres karena ada teman bicara,” urai Karmijono.

Baca juga: Apakah Penyakit Demensia Bisa Disembuhkan? Berikut Penjelasannya…
Untuk jemaah lansia, dia mengingatkan untuk tidak segera melaksanakan ibadah saat tiba di tanah suci.

Istirahat dulu, dan makan makanan yang bergizi. Jika mereka memiliki barang-barang pribadi yang bisa membuat nyaman, dibawa serta. Keluarga pendamping atau rekan sekamar diminta untuk sering-sering menyapa dan mengajak berbincang.

“Mereka sensitif. Ketua rombongan sebaiknya menciptakan suasana kelompok yang saling mendukung sehingga lansia tidak merasa sendiri,” kuncinya.

* Kasus terbanyak rawat jalan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia :
1. Hipertensi Esensial
2. DM
3. Demensia
4. Demam
5. Dispepsia


* Penyakit terbanyak rawat inap:
1. Hipertensi esensial
2. DM
3. Hipertensive Heart Disease
4. Demensia tidak spesifik
5. Gangguan elektrolit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau