Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/12/2022, 22:00 WIB

KOMPAS.com - Demensia dan Alzheimer sering dianggap sebagai penyakit yang sama, padahal keduanya berbeda.

Medical News Today menjelaskan bahwa demensia merujuk pada beberapa gejala yang secara umum menyerang kemampuan kognitif seseorang.

Baca juga: Kenali Apa itu Alzheimer, Penyebab, dan Gejalanya

Sedangkan Alzheimer adalah salah satu jenis demensia yang lebih spesifik.

Kenali perbedaan demensia dan Alzheimer yang lebih spesifik berikut ini.

Apa itu demensia

Melansir Mayo Clinic, demensia tidak merujuk pada penyakit tertentu karena hanya merupakan istilah yang digunakan untuk menjelaskan beberapa gejala.

Beberapa gejala umum demensia yang akan mengganggu kemampuan seseorang untuk melakukan kegiatan sehari-hari adalah:

  • Penurunan daya ingat.
  • Perubahan kemampuan berpikir.
  • Penurunan kemampuan untuk menilai dan mempertimbangkan sesuatu.
  • Penurunan kemampuan penggunaan bahasa.
  • Perubahan tingkah laku.

Healthline juga menyebutkan bahwa demensia bukalah penyakit yang muncul ketika memasuki usia senja, meskipun faktor usia akan meningkatkan risikonya.

Demensia terjadi ketika sel otak rusak dan ada beberapa kondisi yang menyebabkannya, seperti:

  • Infeksi, seperti HIV.
  • Penyakit vaskular.
  • Stroke.
  • Depresi.
  • Penggunaan obat yang berlebihan.
  • Penyakit Parkinson.
  • Penyakit Alzheimer.
  • Penyakit Huntington.

Baca juga: 10 Gejala Demensia pada Usia Muda dan Kapan Harus ke Dokter

Apa itu Alzheimer

Melansir WebMD, Alzheimer adalah salah satu jenis demensia yang umum terjadi.

Disebutkan juga bahwa 60 hingga 80 persen orang yang mengalami demensia juga mengalami Alzheimer.

Penumpukan plak di otak yang mengganggu kinerja sinyal saraf dan menghancurkan sel saraf disebutkan sebagai penyebab Alzheimer.

Cleveland Clinic juga menambahkan bahwa seseorang yang mengalami Alzheimer akan mengalami kondisi yang semakin parah seiring berjalannya waktu.

Beberapa gejala Alzheimer yang umum terjadi adalah:

  • Kesulitan mengingat nama, kejadian, atau isi percakapan.
  • Kesulitan dalam berkonsentrasi.
  • Terjadi perubahan kepribadian, seperti tidak percaya dengan orang lain, kehilangan minat terhadap sesuatu yang sebelumnya disukai, atau menjadi mudah marah.
  • Mengalami perubahan suasana hati secara tiba-tiba.
  • Depresi.
  • Kesulitan untuk menilai atau memutuskan sesuatu.
  • Kebingungan.

Baca juga: 5 Penyebab Alzheimer yang Perlu Diwaspadai

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+