Selain menstruasi dini, menopause terjadi setelah usia 50 tahun, risikonya juga meningkat. Rahim Anda terpapar estrogen lebih lama.
Rentang periode menstruasi mungkin lebih penting dari pada usia Anda saat menstruasi dimulai atau berakhir.
Wanita yang tidak hamil memiliki risiko terkena kanker rahim lebih tinggi karena peningkatan paparan estrogen.
Terapi radiasi di daerah panggul untuk mengobati kanker lain dapat merusak DNA sel. Kerusakan ini dapat meningkatkan risiko Anda terkena kanker rahim sebagai jenis kedua.
Baca juga: 7 Cara Mencegah Kanker Rahim yang Penting Diketahui Para Wanita
Beberapa orang menerima terapi estrogen untuk membantu meringankan gejala menopause. Namun, mendapatkan ERT tanpa progesteron membuat Anda berisiko lebih tinggi terkena kanker rahim.
Wanita yang menjalani terapi dengan obat ini untuk pengobatan kanker payudara juga berisiko terkena kanker rahim. Cara kerja obat ini seperti estrogen dalam rahim, sehingga dapat membuat Anda semakin berisiko terkena kanker rahim.
Perlu diketahui, memiliki satu atau beberapa faktor risiko kanker rahim, tidak berarti Anda akan terkena kanker rahim.
Demikian pula, tidak memiliki faktor risikonya, bukan berarti Anda tidak akan terkena kanker rahim.
Jika Anda memiliki faktor risiko di atas dan khawatir akan berisiko terkena kanker rahim, sebaiknya Anda berkonsultasi langsung dengan dokter ahli.
Mungkin saja ahli kesehatan bisa merekomendasikan cara mencegah kanker rahim yang sesuai dengan kondisi diri Anda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.