KOMPAS.com - Kelebihan berat badan kerap dikaitkan dengan berbagai penyakit, termasuk kanker. Sebuah penelitian terkini bahkan menunjukkan bahwa obesitas dapat menggandakan risiko kanker rahim pada wanita.
Kanker rahim disebut juga dengan kanker endometrium. Ini merupakan kondisi saat sel kanker tumbuh atau menyerang bagian dalam rahim (uterus).
Sama halnya dengan jenis kanker lain, kanker rahim umumnya baru menunjukkan gejala saat kondisinya sudah parah.
Baca juga: 7 Faktor Risiko Kanker Endometrium yang Perlu Anda Ketahui
Seorang wanita yang didiagnosis kanker endometrium umumnya menunjukkan beberapa gejala berikut:
Wanita yang memiliki berat badan berlebih rupanya berisiko terkena kanker rahim. Hal itu dibuktikan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Emma Hazelwood dkk dari University of Bristol Inggris.
Pada penelitian tersebut, para ahli menganalisis sampel genetik dari sekitar 120.000 wanita di Amerika Serikat, Australia, Belgia, Jerman, Polandia, Swedia dan Inggris, 13 ribu di antaranya adalah penderita kanker rahim.
Terlihat bahwa wanita obesitas dengan indeks massa tubuh (BMI) tinggi memiliki risiko 88 persen lebih tinggi menderita kanker rahim.
"Obesitas memang sering dikaitkan dengan risiko kanker rahim. Namun, penelitian ini menunjukkan bahwa risiko akan berlipat ganda apabila wanita tidak berusaha menurunkan berat badan," ujae Hazelwood dalam rilis berita Cancer Research UK.
Melihat adanya peningkatan risiko kanker rahim karena obesitas, peneliti menyebutkan cara untuk mencegah kanker rahim yaitu dengan menjaga berat badan seimbang.
Anda dapat mengubah gaya hidup dengan mengatur pola makan, diet sehat, dan olahraga teratur demi menurunkan berat badan. Sebelum mengubah gaya hidup, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi.
Baca juga: Hati-hati, Sering Pakai Pelurus Rambut Kimia Bisa Kena Kanker Rahim
Selain obesitas, ada beberapa kondisi atau faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker rahim pada wanita, antara lain: