Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/12/2022, 12:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa wanita berisiko terkena kanker rahim, tetapi penyebabnya tidak bisa dipastikan.

Mengutip Cancer Center, kanker rahim adalah penyakit pada sistem reproduksi wanita.

Pertumbuhan sel ganas ini terbentuk ketika DNA dalam sel di dalam rahim bermutasi, menonaktifkan fungsi yang mengontrol pembelahan dan pertumbuhan sel.

Baca juga: Tanda-tanda Kanker Rahim Stadium Awal yang Harus Diwaspadai

Faktor risiko kanker rahim

Mengutip Cleveland Clinic dan Cancer Center, beberapa faktor yang membuat wanita berisiko terkena kanker rahim, yaitu:

  • Usia

Seiring bertambahnya usia, kemungkinan Anda terkena kanker rahim meningkat. Sebagian besar kanker rahim terjadi setelah usia 50 tahun.

  • Riwayat keluarga

Beberapa orang tua mewariskan mutasi genetik untuk kanker kolorektal nonpolyposis herediter (HNPCC). Kondisi yang diwariskan ini meningkatkan risiko berbagai jenis kanker, termasuk kanker rahim.

  • Kebiasaan makan tinggi lemak

Kebiasaan makan tinggi lemak khususnya hewani dapat meningkatkan risiko terkena beberapa jenis kanker, termasuk kanker rahim. Makanan berlemak juga tinggi kalori, yang bisa menyebabkan obesitas. Kelebihan berat badan merupakan faktor risiko kanker rahim.

Baca juga: Tanda-tanda Kanker Rahim Stadium I, II, III, dan IV

  • Diabetes

Penyakit ini sering diakibatkan oleh obesitas (faktor risiko kanker secara umum). Namun, beberapa penelitian menunjukkan hubungan yang lebih langsung antara diabetes dan kanker rahim.

  • Obesitas (berat badan berlebih)

Beberapa hormon diubah menjadi estrogen oleh jaringan lemak, meningkatkan risiko kanker rahim. Semakin tinggi jumlah jaringan lemak, semakin besar pengaruhnya terhadap kadar estrogen.

  • Sindrom metabolik

Sindrom ini terjadi ketika serangkaian kondisi tubuh tertentu berkembang pada saat yang sama, seperti lemak ekstra di sekitar perut, gula darah tinggi, tekanan darah tinggi, kadar trigliserida tinggi, dan kadar lipoprotein densitas tinggi yang rendah dalam darah.

  • Kanker payudara atau ovarium

Kanker payudara, ovarium, dan rahim memiliki banyak faktor risiko yang sama, terutama yang berkaitan dengan kebiasaan makan, hormon, dan reproduksi. Akibatnya, penderita kanker payudara atau ovarium mungkin memiliki risiko tinggi terkena kanker rahim.

Baca juga: Kelebihan Berat Badan Tingkatkan Risiko Kanker Rahim, Ini Kata Ahli

  • Tumor ovarium

Orang yang memiliki tumor ovarium memiliki kadar estrogen yang tinggi dan kadar progesteron yang rendah. Perubahan hormon ini dapat membuat Anda semakin berisiko terkena kanker rahim.

  • Hipotiroidisme

kondisi ini menyebabkan penurunan produksi hormon penting dan telah dikaitkan sebagai penyebab kanker rahim. Studi telah menemukan bahwa pasien kanker rahim memiliki tingkat hipotiroidisme yang lebih tinggi dan kanker rahim kadang terkait dengan diagnosis penyakit tiroid di masa lalu. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi hubungan tersebut.

  • Menstruasi dini

Jika menstruasi Anda dimulai sebelum usia 12 tahun, risiko Anda terkena kanker rahim mungkin meningkat. Itu karena rahim Anda terpapar estrogen selama bertahun-tahun.

  • Menstruasi tidak teratur

Siklus menstruasi yang tidak teratur dan infertilitas juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan kadar estrogen dan progesteron, yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker rahim.

Baca juga: Cara Mengobati Kanker Rahim dan Efek Sampingnya

  • Menopause terlambat

Selain menstruasi dini, menopause terjadi setelah usia 50 tahun, risikonya juga meningkat. Rahim Anda terpapar estrogen lebih lama.

  • Rentang menstruasi yang panjang

Rentang periode menstruasi mungkin lebih penting dari pada usia Anda saat menstruasi dimulai atau berakhir.

  • Tidak pernah hamil

Wanita yang tidak hamil memiliki risiko terkena kanker rahim lebih tinggi karena peningkatan paparan estrogen.

  • Terapi radiasi panggul

Terapi radiasi di daerah panggul untuk mengobati kanker lain dapat merusak DNA sel. Kerusakan ini dapat meningkatkan risiko Anda terkena kanker rahim sebagai jenis kedua.

Baca juga: 7 Cara Mencegah Kanker Rahim yang Penting Diketahui Para Wanita

  • Terapi penggantian estrogen (ERT)

Beberapa orang menerima terapi estrogen untuk membantu meringankan gejala menopause. Namun, mendapatkan ERT tanpa progesteron membuat Anda berisiko lebih tinggi terkena kanker rahim.

  • Penggunaan tamoxifen

Wanita yang menjalani terapi dengan obat ini untuk pengobatan kanker payudara juga berisiko terkena kanker rahim. Cara kerja obat ini seperti estrogen dalam rahim, sehingga dapat membuat Anda semakin berisiko terkena kanker rahim.

Perlu diketahui, memiliki satu atau beberapa faktor risiko kanker rahim, tidak berarti Anda akan terkena kanker rahim.

Demikian pula, tidak memiliki faktor risikonya, bukan berarti Anda tidak akan terkena kanker rahim.

Jika Anda memiliki faktor risiko di atas dan khawatir akan berisiko terkena kanker rahim, sebaiknya Anda berkonsultasi langsung dengan dokter ahli.

Mungkin saja ahli kesehatan bisa merekomendasikan cara mencegah kanker rahim yang sesuai dengan kondisi diri Anda.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com