Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Vagina Bau Amis, Ciri-ciri Vaginosis Bakterialis?

Kompas.com - 09/12/2022, 22:30 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Vagina merupakan organ reproduksi wanita yang memiliki bau atau aroma yang khas.

Bau pada vagina adalah kondisi yang normal dan biasanya tidak menyengat hingga membuat Anda terganggu.

Baca juga: Penyebab Vagina Terasa Nyeri dan Cara Mengatasinya

Namun, aroma atau bau vagina dapat berubah menjadi amis, menyengat, dan cenderung busuk karena infeksi bakteri yang disebut dengan vaginosis bakterialis.

Apa itu vaginosis bakterialis?

Vaginosis bakterialis kerap menyerang wanita berusia 15-40 tahun, baik yang sudah berhubungan seksual (penetrasi) ataupun yang belum.

Dilansir dari Healthline, vaginosis bakterialis dipicu akibat ketidakseimbangan bakteri pada vagina.

Hal ini berarti, lebih banyak bakteri jahat atau anaerob (umumnya jenis bacteroides dan peptococcus) dibanding bakteri baik atau lactobacillus di dalam vagina.

Selain vagina bau amis, vaginosis bakterialis juga ditunjukkan dengan gejala lain, meliputi:

  1. Gatal-gatal yang tak tertahankan
  2. Keputihan dengan tekstur lebih encer dari biasanya
  3. Warna keputihan berubah menjadi keabu-abuan atau menguning
  4. Nyeri dan sensasi terbakar saat buang air kecil
  5. Vagina mengeluarkan darah setelah berhubungan seksual
  6. Bengkak pada vulva atau bibir vagina.

Faktor risiko

Ada beberapa faktor risiko yang membuat wanita berpotensi mengalami vaginosis bakterialis, meliputi:

  1. Sering berganti pasangan seksual
  2. Memiliki riwayat penyakit infeksi menular seksual (IMS)
  3. Memiliki kebiasaan merokok
  4. Menggunakan alat kontrasepsi dalam rahim atau intra-uterine device (IUD)
  5. Mandi berendam dengan sabun yang sangat berbusa
  6. Mengalami perubahan hormon akibat masa pubertas, kehamilan, atau menopause
  7. Penggunaan mainan seks atau sex toy
  8. Terlalu sering menggunakan cairan pembersih vagina
  9. Menggunakan pelumas atau kondom yang tidak tepat
  10. Jarang ganti celana dalam atau pembalut sehingga vagina menjadi lembap.

Baca juga: 5 Cara Merawat Vagina agar Kencang dan Awet Muda Tanpa Operasi

Apakah vaginosis bakterialis merupakan penyakit menular seksual?

Vaginosis bakterialis memang membuat vagina kurang optimal, bahkan mengakibatkan keluarnya darah usai berhubungan seks.

Namun, vaginosis bakterialis bukan termasuk penyakit menular seksual

Infeksi ini dapat berkembang menjadi penyakit menular seksual apabila tidak segera ditangani atau diobati.

Selain itu, vaginosis bakteriakis juga berpotensi memicu kelahiran prematur, berat badan lahir yang rendah, hingga membuat wanita mengalami penyakit radang panggul.

Karena itu, Anda sebaiknya segera periksa ke dokter spesialis kelamin apabila menemui ciri-ciri vaginosis bakterialis, seperti vagina bau amis dan sering gatal-gatal. 

Baca juga: 5 Ciri-ciri Vagina Tidak Sehat, Wanita Perlu Tahu


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau