KOMPAS.com - Bullying atau perundungan bisa mengakibatkan korban merasa tidak aman, sendirian, dan tak berdaya.
Celakanya lagi, dampak bullying yang terjadi di masa kanak-kanak bisa berimbas hingga dewasa kelak, salah satunya menyebabkan efek traumatis.
Biasanya, dampak bullying di masa kanak-kanak bisa membuat korban tumbuh dengan keraguan pada diri sendiri, sulit percaya dengan orang lain, dan tidak memiliki persahabatan yang berkualitas.
Oleh karena itu, anak yang mengalami bullying harus segera mendapatkan pertolongan agar efeknya tidak terbawa hingga ia dewasa kelak.
Penelitian menunjukkan bahwa orang dewasa yang mendapat bully saat kecil berisiko lebih tinggi mengalami gangguan kecemasan, depresi, dan pikiran untuk bunuh.
Baca juga: Mengenal Gejala dan Cara Mengatasi Sindrom Kelelahan Kronis
Psikolog klinis Bhavna Barmi mengatakan bahwa bullying di masa kanak-kanak bisa berdampak pada kesehatan mental aat dewasa.
"Bagi individu yang mendapat bullying, itu menyedihkan dan membuat depresi. Mereka tidak menyadari fakta bahwa bullying memiliki efek serius yang dapat bertahan seumur hidup,” ucap dia.
Orang dewasa yang mengalami bullying saat dewasa bisa sulit menghargai diri sendiri dan membentuk serta mempertahankan hubungan dengan orang lain.
Mereka juga cenderung menghindari kontak sosial, yang tentunya mempengaruhi hubungan pribadi dan profesional mereka.
Bagi Anda yang merasakan dampak bullying di masa kecil, Anda bisa mulai menerapkan langkah berikut:
Korban bullying sering berurusan dengan sejumlah masalah kesehatan, seperti insomnia, sakit kepala, stres, gangguan stres pasca trauma, gangguan makan, dan masalah kecepasan.
Pastikan untuk berbicara dengan dokter Anda tentang gejala yang Anda alami. Ingat, bullying memengaruhi lebih dari sekadar suasana hati dan harga diri Anda.
Hal ini juga dapat berdampak serius pada kesehatan Anda. Segera ambil langkah-langkah untuk menjaga diri sendiri.
Perasaan tidak berdaya dan tidak berharga dapat terbawa hingga dewasa. Akibatnya, Anda berisiko menjalani hidup Anda sebagai korban abadi.
Sadarilah bahwa meskipun Anda tidak dapat mengontrol apa yang terjadi, Anda dapat mengontrol reaksi Anda.