Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Cara Atasi Dampak Bullying saat Kecil yang Terbawa hingga Dewasa

Kompas.com - 02/01/2023, 09:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Bullying atau perundungan bisa mengakibatkan korban merasa tidak aman, sendirian, dan tak berdaya.

Celakanya lagi, dampak bullying yang terjadi di masa kanak-kanak bisa berimbas hingga dewasa kelak, salah satunya menyebabkan efek traumatis. 

Biasanya, dampak bullying di masa kanak-kanak bisa membuat korban tumbuh dengan keraguan pada diri sendiri, sulit percaya dengan orang lain, dan tidak memiliki persahabatan yang berkualitas.

Oleh karena itu, anak yang mengalami bullying harus segera mendapatkan pertolongan agar efeknya tidak terbawa hingga ia dewasa kelak.

Penelitian menunjukkan bahwa orang dewasa yang mendapat bully saat kecil berisiko lebih tinggi mengalami gangguan kecemasan, depresi, dan pikiran untuk bunuh.

Baca juga: Mengenal Gejala dan Cara Mengatasi Sindrom Kelelahan Kronis

Dampak bullying di masa dewasa

Psikolog klinis Bhavna Barmi mengatakan bahwa bullying di masa kanak-kanak bisa berdampak pada kesehatan mental aat dewasa.

"Bagi individu yang mendapat bullying, itu menyedihkan dan membuat depresi. Mereka tidak menyadari fakta bahwa bullying memiliki efek serius yang dapat bertahan seumur hidup,” ucap dia.

Orang dewasa yang mengalami bullying saat dewasa bisa sulit menghargai diri sendiri dan membentuk serta mempertahankan hubungan dengan orang lain.

Mereka juga cenderung menghindari kontak sosial, yang tentunya mempengaruhi hubungan pribadi dan profesional mereka.

Mengatasi dampak bullying

Bagi Anda yang merasakan dampak bullying di masa kecil, Anda bisa mulai menerapkan langkah berikut:

1. Prioritaskan Kesehatan dan Pemulihan Anda

Korban bullying sering berurusan dengan sejumlah masalah kesehatan, seperti insomnia, sakit kepala, stres, gangguan stres pasca trauma, gangguan makan, dan masalah kecepasan.

Pastikan untuk berbicara dengan dokter Anda tentang gejala yang Anda alami. Ingat, bullying memengaruhi lebih dari sekadar suasana hati dan harga diri Anda.

Hal ini juga dapat berdampak serius pada kesehatan Anda. Segera ambil langkah-langkah untuk menjaga diri sendiri.

2. Dapatkan Kembali Kendali di Masa Dewasa

Perasaan tidak berdaya dan tidak berharga dapat terbawa hingga dewasa. Akibatnya, Anda berisiko menjalani hidup Anda sebagai korban abadi.

Sadarilah bahwa meskipun Anda tidak dapat mengontrol apa yang terjadi, Anda dapat mengontrol reaksi Anda.

Mulailah pemulihan Anda dengan mengendalikan pikiran, emosi, dan tindakan Anda.

Penting juga untuk menyadari bahwa Anda dapat memilih untuk membuat pilihan yang sehat.

Anda bisa memilih cara untuk menjalani hidup Anda.

Baca juga: 6 Posisi Tidur yang Baik Berdasarkan Masalah Kesehatan yang Dialami

3. Kenali nilai Anda

Bullying sering menyebabkan orang kehilangan kepercayaan diri dan harga diri.

Apa yang dilakukan dan dikatakan pelaku bullying tidak bisa menggantikan siapa diri Anda sesungguhnya.

Oleh karena itu, fokuslah untuk belajar menjadi dirimu lagi. Untuk memulai, tuliskan karakteristik positif Anda.

Apa yang kamu kuasai? Apa kekuatan Anda? Apa yang disukai orang tentang Anda? Apa yang kamu sukai dari dirimu sendiri?

Berfokuslah pada hal-hal positif yang Anda miliki untuk Anda dan tolak kebohongan yang diberikan para pembuli.

4. Hindari Mengisolasi Diri Sendiri

Cara terbaik untuk sembuh dari luka bullying adalah dengan mempertahankan kontak dengan teman dan keluarga yang mendukung.

Sering kali, korban bullying mengasingkan diri dan mencoba mengatasi konsekuensi bullying sendiri.

Jika perundungan yang Anda alami sebagai saat masa kecil terus muncul, pertimbangkan untuk konsultasi dengan konselor.

Anda juga bisa mencoba membicarakannya dengan teman dan keluarga atau menemukan kelompok pendukung di daerah Anda. Kuncinya adalah Anda tidak menjalani penyembuhan sendirian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com