Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Penyebab Kekurangan Protein yang Bisa Picu Kegemukan sampai Lemot

Kompas.com - 24/01/2023, 10:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Penyebab kekurangan protein bisa terjadi karena berbagai hal, mulai dari kebiasaan makan hingga penyakit tertentu.

Dikutip dari Draxe, protein adalah nutrisi penting yang ditemukan di hampir setiap bagian tubuh, seperti tulang, otot, kulit, rambut, dan kuku.

Manfaat protein termasuk:

  • Menguatkan tulang dan otot
  • Membentuk molekul yang disebut hemoglobin, membawa oksigen ke seluruh tubuh
  • Membuat enzim, bahan kimia untuk menciptakan reaksi pada organ

Baca juga: Angka Kebutuhan Protein Harian dan Sumbernya

Sehingga, setiap orang perlu memenuhi angka kebutuhan protein harian. Menurut Kementerian Kesehatan, orang dewasa sehat rata-rata butuh protein antara 50-75 gram per hari.

Perlu diketahui, akibat kekurangan protein (hipoproteinemia) bisa menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, seperti:

  • Berat badan mudah naik atau kegemukan
  • Gula darah dan kolesterol tinggi
  • Metabolisme yang lamban
  • Konsentrasi buruk, lemah otak (lemot), daya pikir menurun
  • Massa otot turun

Penyebab kadar protein dalam darah rendah ini bisa beragam. Bukan hanya karena kebiasaan makan yang tidak bergizi seimbang.

Lantas, apa saja penyebab tubuh kekurangan protein, akan diulas ringkas dalam artikel ini.

Baca juga: 7 Manfaat Protein untuk Anak, Termasuk Cegah Stunting

Penyebab kekurangan protein

Disarikan dari Medical News Today dan Healhtline, macam penyebab kekuarangan protein meliputi:

  • Malnutirisi dan kurang makan

Penyebab hipoproteinemia sering berhubungan langsung dengan pola makan seseorang, terutama jika seseorang tidak mengkonsumsi cukup kalori atau menghindari kelompok makanan tertentu.

Contoh kasus hipoproteinemia yang terkait pola makan sebagai berikut:

    • Individu yang mengikuti diet ketat dengan menghilangkan hampir semua sumber protein nabati dan hewani.
    • Ibu hamil yang tidak bisa memenuhi angka kebutuhan protein harian karena mengalami mual dan mutah parah.
    • Orang yang mengalami gangguan makan, seperti anoreksia nervosa dan bulimia nervosa.
    • Orang yang tidak bisa penuhi kebutuhan protein harian karena penghasilannya tidak cukup.

Baca juga: 13 Makanan Sumber Protein Tinggi untuk Penuhi Kebutuhan Harian

  • Tubuh tidak menyerap protein dengan baik

Selanjutnya, penyebab tubuh kekurangan protein adalah karena ada masalah dalam penyerapan protein oleh sistem pencernaan Anda.

Beberapa masalah pencernaan yang bisa menyebabkan hipoproteinemia, seperti:

    • Penyakit celiac
    • Penyakit crohn
    • Infeksi parasit dan lainnya
    • Kerusakan pada pankreas
    • Kerusakan usus, seperti penyakit radang usus (IBD)
    • Operasi, termasuk operasi penurunan berat badan atau prosedur yang mengangkat sebagian usus.

Baca juga: 9 Bahaya Kelebihan Protein bagi Tubuh

  • Kerusakan hati

Kerusakan hati bisa menjadi penyebab kekurangan protein, karena mencegah produksi albumin.

Albumin adalah jenis protein yang dihasilkan hati. Jenis protein ini membentuk sekitar 60 persen dari total protein dalam darah Anda.

Albumin membawa vitamin, hormon, dan zat lain ke seluruh tubuh Anda.

  • Kerusakan ginjal

Penyebab kekurangan protein lainnya yakni penyakit ginjal. Fungsi ginjal utamanya untuk menyaring produk limbah dari darah.

Saat terjadi kerusakan ginjal, produk limbah bisa terkandung zat-zat yang masih dibutuhkan oleh tubuh, seperti protein.

Akibatnya, protein tidak dapat diserap optimal oleh tubuh tapi dibuang lewat urine. Kelebihan protein dalam urine karena kerusakan ginjal disebut sebagai proteinuria.

Baca juga: Cegah Generasi Stunting dengan Cukup Asupan Protein Hewani

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau