KOMPAS.com - Maag akut adalah masalah pencernaan akibat peradangan pada lapisan lambung yang disebabkan karena alkohol, penggunaan obat pereda nyeri (NSAID), hingga stres.
Dikutip dari Mayo Clinic pada Selasa (14/2/2023), maag akut ditandai dengan nyeri perut bagian atas, kembung, mual. muntah, hingga feses berwarna hitam.
Baca juga: 7 Ciri-ciri Maag Akut yang Pantang Disepelekan
Dalam beberapa kasus maag atau gastritis akut dapat sembuh tanpa pengobatan. Namun, kebanyakan penderita memerlukan pengobatan untuk mengatasi kondisinya.
Simak penjelasan berikut untuk mengetahui beberapa cara mengatasi maag akut dengan obat dan secara alami.
Dilansir dari Healthline, berikut beberapa cara mengatasi maag akut dengan obat dan secara alami yang perlu Anda ketahui:
Antasida merupakan salah satu jenis obat yang paling umum digunakan untuk mengatasi masalah pencernaan, seperti asam lambung kronis (GERD) dan maag.
Contoh obat-obatan antasida antara lain Pepto-Bismol dan TUMS.
Baca juga: Obat Maag Diminum Sebelum atau Sesudah Makan?
Untuk diketahui, maag akut dapat disebabkan oleh cairan asam dari pencernaan yang mengiritasi lambung.
Karena itu, penderita maag akut mungkin memerlukan obat-obatan untuk mengurangi dan menghambat produksi asam lambung.
Contoh obat-obatan untuk mengurangi produksi asam lambung yaitu famotidine (pepcid) dan cimetidine (tagamet).
Sementara itu, obat yang bisa digunakan untuk menghambat produksi asam lambung misalnya, omeprazole (prilosec) dan esomeprazole (nexium).
Obat-obatan golongan antibiotik dapat digunakan apabila penyebab maag akut adalah infeksi bakteri, seperti H. pylori.
Antibiotik umum yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri H. pylori misalnya amoksisilin, tetrasiklin (untuk usia di atas 12 tahun), dan klaritromisi.
Antibiotik bisa dikonsumsi bersamaan dengan obat-obatan untuk mengurangi atau menghambat produksi asam lambung dan antasida.
Pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter sebelum minum obat antibiotik. Konsumsi obat antibiotik secara sembarangan tanpa petunjuk dari dokter bisa menyebabkan resistensi antibiotik. Kondisi ini membuat penyakit infeksi bakteri susah diobati.
Baca juga: Jarak Minum Obat Maag Berapa Jam Sekali?