Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/02/2023, 13:45 WIB


KOMPAS.com - Penggunaan gadget merupakan hal yang sulit dihindari oleh anak-anak dan remaja, terutama di era digital seperti sekarang. Bukan cuma untuk bermain games, seringkali gadget digunakan anak untuk mengerjakan tugas sekolah hingga menonton video edukasi yang dapat menambah wawasan.

Namun, orangtua juga perlu waspada mengenai dampak negatif penggunaan gawai yang terlalu sering karena dapat menimbulkan adiksi.

WHO sendiri telah memasukan kecanduan games ke dalam kategori gangguan jiwa baru yang disebut Gaming Disorder (GD). Penelitian menyebut, kebergantungan tinggi pada gawai meningkatkan risiko stres, cemas, sulit tidur, hingga bunuh diri.

Di Indonesia, kecanduan game dan gadget merupakan fenomena baru yang belum dianggap serius. Padahal, adiksi initerus bertambah. Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat mencatat lebih dari 19 anak anak dan remaja Indonesia kecanduan gadget.

Baca juga: Sejumlah Anak di Pati Dirawat di Bangsal Kejiwaan akibat Keranjingan Game dan Konten Porno

Media juga melaporkan, puluhan anak di Pati, Jawa Tengah harus menerima perawatan intensif di bangsal kejiwaan karena keranjingan video game maupun konten porno.

Psikolog Anak, Binky Paramitha, menyebutkan, beragam games online memang sangat menarik bagi anak-anak. Salah satunya adalah karena dunia games menawarkan hasil atau hadiah yang serba instan.

“Berbeda dengan dunia nyata yang harus ada prosesnya. Ketika bermain games juga kita bisa melakukan berbagai hal yang sulit dilakukan di dunia nyata, misalnya ngebut dengan mobil balap atau jadi juara sepak bola, misalnya,” papar salah satu pendiri lembaga psikologi Rumah Dandelion ini.

Selain itu, menurut dia pola asuh yang keliru juga memengaruhi kecenderungan anak jadi kecanduan gadget dan games. Misalnya saja pola atuh otoritarian yang penuh aturan ketat atau pun pola asuh permisif yang membuat anak diberi banyak kebebasan.

“Yang ideal adalah pola asuh berimbang. Di mana orang tua tetap memberikan kebebasan, kasih sayang, namun tetap ada aturan tertentu dan pengawasan. Kalau pola asuh otoritarian dan permisif bisa memberikan celah untuk anak menjadi lari ke dalam dunia games,” tuturnya.

Baca juga: 7 Dampak Kecanduan Gadget pada Kesehatan

Gejala anak mulai kecanduan gadget

Selain selalu menatap layar, ada beberapa gejala perubahan perilaku pada anak yang harus diwaspadai orangtua ketika anak mulai kecanduan gadget, antara lain,

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+