Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/02/2023, 23:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Hiperseks adalah salah satu kelainan seksual yang akan menimbulkan efek negatif pada penderita dan orang-orang di sekitarnya.

Jika tidak segera ditangani, gejala hiperseks akan menjadi semakin parah dan membuat penderitanya melakukan perilaku seksual yang berbahaya.

Namun, apakah hiperseks bisa sembuh? Simak penjelasan berikut ini.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Hiperseks, Penyebab, dan Ciri-cirinya

Apakah hiperseks bisa sembuh?

Sayangnya, belum ada obat khusus yang sudah terbukti bisa menyembuhkan hiperseks. Namun, masakah kesehatan seksual ini bisa dikontrol dengan beberapa terapi dan obat.

Dilansir dari Verywell Mind, penderita hiperseks akan mengalami kesulitan untuk mengontrol perilaku seksual yang dilakukan, seperti melakukan masturbasi atau mengonsumsi konten pornografi secara berlebihan hingga berganti-ganti pasangan.

Ciri-ciri hiperseks yang muncul akan semakin parah ketika penderita jadi tidak bisa mengontrol fantasi seksual serta dorongan untuk melakukan perilaku seksual tertentu.

Menurut Mayo Clinic, tidak ada pedoman diagnosis hiperseks karena cukup sulit untuk menentukan kapan perilaku seksual bisa dikatakan berbahaya.

Banyak ahli yang memasukkan hiperseks pada kategori gangguan kontrol impuls atau perilaku kecanduan karena tidak memiliki kategori diagnosis yang pasti.

Penderita hiperseks biasanya juga melakukan penyalahgunaan obat-obatan terlarang atau minuman beralkohol, atau memiliki gangguan kesehatan mental lain, seperti kecemasan atau depresi.

Meskipun, belum ada obat khusus yang sudah terbukti bisa menyembuhkan hiperseks. Namun, penderita hiperseks bisa menjalani kombinasi psikoterapi, terapi obat, dan self-help group atau komunitas yang anggotanya saling membantu untuk mengatasi hiperseks.

Perlu diketahui, pengobatan untuk hiperseks bertujuan untuk mengontrol hormon dan zat kimia otak dengan mempertimbangkan gangguan kesehatan mental lain yang juga dimiliki.

Pengobatan akan diberikan secara intens di awal dan perlu dilakukan secara berkala agar hiperseks tidak kambuh lagi.

Baca juga: 9 Ciri-ciri Hiperseks yang Perlu Diwaspadai

Kapan harus ke dokter?

Menurut Cleveland Clinic, gejala hiperseks yang muncul bisa dikontrol secara efektif jika melakukan pengobatan secara rutin.

Segera ke dokter ketika muncul gejala hiperseks, seperti adanya dorongan untuk melakukan perilaku seksual yang tidak bisa dikontrol hingga memicu efek negatif.

Dengan begitu, dokter akan melakukan diagnosis sesuai dengan gejala yang muncul dan akan memberikan pengobatan yang diperlukan.

Lalu, apakah hiperseks bisa sembuh? Jawabannya tidak, karena bisa muncul lagi di kemudian hari.

Meskipun begitu, hiperseks bisa dikontrol ketika penderita menghindari pemicu munculnya dorongan seksual dan melakukan pengobatan secara rutin sehingga perlu komitmen seumur hidup agar tidak kambuh lagi.

Baca juga: 7 Ciri-ciri Hiperseks pada Pria

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya
Studi: Ingatan yang Kurang Spesifik Bisa Picu Gangguan Kejiwaan Lebih Dini
Studi: Ingatan yang Kurang Spesifik Bisa Picu Gangguan Kejiwaan Lebih Dini
Health
Kemenkes Prioritaskan Eliminasi Malaria di Papua yang Masih Tinggi Kasusnya
Kemenkes Prioritaskan Eliminasi Malaria di Papua yang Masih Tinggi Kasusnya
Health
Haruskah Orang Dewasa Tidur 7 Jam Setiap Hari untuk Kurangi Risiko Stroke? Ini Kata Dokter…
Haruskah Orang Dewasa Tidur 7 Jam Setiap Hari untuk Kurangi Risiko Stroke? Ini Kata Dokter…
Health
Penyebaran Mpox Meningkat: Kenali Gejalanya dan Lakukan Pencegahan Berikut...
Penyebaran Mpox Meningkat: Kenali Gejalanya dan Lakukan Pencegahan Berikut...
Health
Studi: Kerja Lembur Terlalu Sering Bisa Ubah Struktur Otak
Studi: Kerja Lembur Terlalu Sering Bisa Ubah Struktur Otak
Health
Status Darurat Mpox Diperpanjang WHO: Penyebaran Meningkat, Gejala dan Pencegahan Diperketat
Status Darurat Mpox Diperpanjang WHO: Penyebaran Meningkat, Gejala dan Pencegahan Diperketat
Health
Gejala Mirip Covid-19, Virus HKU5 Jadi Ancaman Pandemi Baru
Gejala Mirip Covid-19, Virus HKU5 Jadi Ancaman Pandemi Baru
Health
Efektifkah Makan Sayur dan Buah untuk Menurunkan Kolesterol? Ini Kata Dokter…
Efektifkah Makan Sayur dan Buah untuk Menurunkan Kolesterol? Ini Kata Dokter…
Health
Sering Dianggap Sepele, Lewatkan Biopsi Bisa Buat Kanker Tak Terdeteksi
Sering Dianggap Sepele, Lewatkan Biopsi Bisa Buat Kanker Tak Terdeteksi
Health
Punya Orangtua Narsis, Apa yang Harus Dilakukan? 
Punya Orangtua Narsis, Apa yang Harus Dilakukan? 
Health
Waspadai Uap Rokok Obat, Ini Kata Dokter soal Dampaknya bagi Paru-paru
Waspadai Uap Rokok Obat, Ini Kata Dokter soal Dampaknya bagi Paru-paru
Health
Tanda-tanda Anak yang Dibesarkan oleh Orangtua Narsis
Tanda-tanda Anak yang Dibesarkan oleh Orangtua Narsis
Health
Bisakah Mengandalkan ChatGPT Membaca Hasil Pemeriksaan Medis?
Bisakah Mengandalkan ChatGPT Membaca Hasil Pemeriksaan Medis?
Health
Ada Black Mold di Ruangan, Seberapa Berbahaya untuk Kesehatan?
Ada Black Mold di Ruangan, Seberapa Berbahaya untuk Kesehatan?
Health
Menu Makanan di Sekolah Bisa Jadi Kunci Anak Makan Sehat, Ini Kata Ahli Gizi
Menu Makanan di Sekolah Bisa Jadi Kunci Anak Makan Sehat, Ini Kata Ahli Gizi
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau