KOMPAS.com - Sebagian wanita tentu ingin segera membangun kedekatan atau bonding dengan bayinya melalui proses menyusui setelah melahirkan.
Tak heran, ketika ASI tidak keluar, wanita yang ingin segera menyusui si kecil umumnya merasa sedih dan kecewa.
Terlebih, cairan pertama yang keluar dari payudara ibu (disebut kolustrum) mengandung protein, vitamin A, hingga immunoglobin yang berguna bagi tubuh si kecil.
Baca juga: Nutrisi ASI Penting untuk Perkembangan Otak Bayi
Beberapa ibu akhirnya dapat menyusui bayinya dalam beberapa hari setelah membiarkan si kecil tetap mengisap puting, pijat laktasi, hingga memerah ASI. Namun, pada kondisi tertentu seorang wanita tetap tidak bisa menyusui bayinya karena ASI tidak keluar.
Artikel ini akan membahas penyebab ASI tidak keluar dan cara mengatasinya yang mungkin perlu diketahui para ibu dan ayah.
Dilansir dari Mom Loves Best, ada beberapa faktor penyebab air susu ibu tidak keluar, antara lain:
Diabetes gestasional merupakan penyakit diabetes yang menyerang wanita selama masa kehamilan sehingga tubuh tidak dapat merespons insulin.
Padahal, insulin berperan dalam produksi ASI. Sehingga, ketika tubuh bumil tidak dapat merespons insulin atau kekurangan hormon tersebut, produksi air susu ibu pun terhambat.
Karena itu, dokter kandungan tak jarang merekomendasikan para wanita untuk mengontrol makanan manis selama kehamilan agar tidak memiliki kadar gula darah tinggi yang memicu diabetes gestasional.
Baca juga: ASI Sulit Keluar, Apakah Susu Formula Jadi Solusi?
Kemudian, wanita yang mengalami gangguan kelenjar hipofisis juga berisiko payudaranya tidak mengeluarkan ASI.
Untuk diketahui, hipofisis adalah kelenjar yang bertugas memproduksi dua hormon utama yang menunjang suplai ASI, yaitu oksitosin dan prolaktin.
Sehingga, apabila kelenjar hipofisis bermasalah atau kurang aktif, produksi air susu ibu akan terhambat atau ASI tidak keluar sama sekali.
Ada beberapa hal yang memengaruhi fungsi kelenjar vital ini, termasuk stroke, tumor, dan kehilangan darah saat melahirkan (sindrom shehan)
Tiroid adalah kelenjar kecil berbentuk kupu-kupu yang terletak di leher, tepatnya di bawah jakun. Kelenjar ini bertanggung jawab dalam memproduksi dua hormon, tiroksin (T4) dan triiodothyronine (T3)
Hormon-hormon ini sangat penting untuk fungsi dan pertumbuhan reguler di dalam tubuh dan juga untuk menunjang produksi ASI.