KOMPAS.com - ASI adalah nutrisi terbaik untuk 1000 hari pertama kehidupan bayi.
Namun, tidak sedikit ibu yang mengalami ASI sulit keluar. Padahal, si kecil terus rewel.
Satgas ASI Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr. dr. Naomi Esthernita F Dewanto mengatakan bahwa normal jika ASI ibu sulit keluar di 30-40 jam pertama pascamelahirkan.
"Jadi memang di hari-hari awal produksi ASI belum banyak. Proses laktogenesis kedua itu baru mulai sekitar 30-40 jam setelah melahirkan," kata Dr. dr. Naomi dalam acara Media Briefing Advokasi IDAI secara virtual pada Sabtu (6/8/2022).
Baca juga: 3 Cara Mudah Tingkatkan Produksi ASI
Mengutip National Library of Medicine, laktogenesis adalah proses pengembangan kemampuan untuk ASI keluar, yang terdiri dari beberapa tahap.
"Jika lewat dari 72 jam, itu terjadi delayed lactogenesis. Ada beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab. Misalnya, kelahiran prematur, ibu dengan obesitas, itu agak lama ASI keluar," ujar Dr. dr. Naomi.
Dalam kondisi delayed lactogenesis, dokter harus melihat kondisi bayi dan ibu, "Apakah memungkinkan kita menunggu memberikan ASI atau kita harus intervensi, suplementasi."
Baca juga: ASI Cegah Bayi Alami Obesitas
Jika kondisi bayi mengalami penurunan, seperti berat badan turun siginifikan yang mengkhawatirkan, mungkin susu formula bisa diberikan.
"Kalau harus suplementasi, itu hanya untuk sementara supaya bayinya tidak dehidrasi. Namun, ASI tetap harus dikelola," terangnya.
Dr. dr. Naomi menjelaskan bahwa ibu yang mengalami ASI sulit keluar bukan berarti kehilangan harapan untuk bisa menyusui bayinya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.