KOMPAS.com - Cara mengobati luka bakar bisa berbeda pada setiap orang bergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya.
Mengutip Cleveland Clinic, banyak hal yang dapat menyebabkan luka bakar.
Sumber panas, termasuk api, cairan panas, uap, dan kontak dengan permukaan panas, adalah penyebab paling umum dari luka bakar.
Baca juga: Kenali Jenis dan Gejala Luka Bakar yang Perlu Diperhatikan
Penyebab lain termasuk paparan:
- Bahan kimia, seperti semen, asam, atau pembersih saluran air.
- Radiasi
- Listrik
- Matahari (ultraviolet atau sinar UV)
Penyebab itu kemudian bisa menimbulkan berbagai jenis luka bakar, yang dibedakan berdasarkan tingkat keseriusannya, di mana mempertimbangkan perkiraan persentase tubuh yang terluka dan kedalaman lukanya.
Baca juga: 7 Pertolongan Pertama Luka Bakar Saat Kena Air Panas
Jenis luka bakar tersebut seperti yang dikutip dari WebMD, meliputi:
- Luka bakar tingkat 1: ini tingkat ringan, seperti kebanyakan luka bakar akibat sinar matahari. Lapisan atas kulit (epidermis) berubah menjadi merah dan terasa nyeri, tetapi biasanya tidak melepuh.
- Luka bakar tingkat 2: mempengaruhi lapisan atas (epidermis) dan bawah kulit (dermis). Anda mungkin mengalami rasa sakit, kemerahan, bengkak, dan menyengat.
- Luka bakar tingkat 3: mempengaruhi ketiga lapisan kulit, yaitu epidermis, dermis dan jaringan lebih dalam (jaringan lemak). Luka ini sudah merusak ujung saraf, sehingga area yang luka mengalami mati rasa.
- Luka bakar tingkat 4: lukanya lebih dalam dari pada luka bakar tingkat 3. Ini bisa merusak otot dan tulang Anda.
Apa yang bisa dilakukan untuk mengobati luka bakar tersebut, akan diulas secara ringkas dalam artikel ini.
Baca juga: Bagaimana Pengobatan Luka Bakar ala Rumahan?
Saat penderita luka bakar dibawa ke penyedia layanan kesehatan, dikutip dari Cleveland Clinic, pihak medis biasanya akan memeriksa kondisi korban untuk menentukan tingkat keparahannya.
Proses ini melibatkan perkiraan persentase tubuh yang terkena luka bakar dan kedalamannya.
Dikutip dari WebMD, cara mengobati luka bakar yang bergantung pada jenisnya bisa meliputi berikut:
- Luka bakar tingkat 1: biasanya dapat diobati dengan produk perawatan kulit, seperti krim lidah buaya atau salep antibiotik dan obat pereda nyeri seperti acetaminophen (Tylenol).
- Luka bakar tingkat 2: dapat diobati dengan krim antibiotik atau krim atau salep lain yang diresepkan oleh dokter.
- Luka bakar tingkat 3 dan 4: mungkin memerlukan perawatan yang lebih intensif, seperti antibiotik intravena (IV) untuk mencegah infeksi atau untuk menggantikan cairan yang hilang saat kulit terbakar. Mereka mungkin juga membutuhkan pencangkokan kulit atau penggunaan kulit sintetis.
Baca juga: Jangan Oleskan Pasta Gigi, Berikut 4 Cara Benar Obati Luka Bakar
Jika jenis luka bakar serius, bantuan darurat medis harus segera dihubungi.
Sementara itu, ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk penderita luka bakar sampai profesional medis tiba di lokasi korban:
- Jauhkan korban dari penyebab luka bakar. Misal, penyebabnya adalah aliran listrik, pastikan matikan daya listrik.
- Periksa pernapasan korban. Jika tidak bernapas dan memungkinkan, coba untuk memberikan napas buatan.
- Bebaskan penderita luka bakar dari apa pun yang dapat mencegahnya bergerak dengan bebas, seperti perhiasan atau ikat pinggang.
- Tutupi area kulit yang terbakar dengan waslap bersih dan dingin. Jangan memasukkan luka bakar yang besar dan serius ke dalam air karena dapat menyebabkan penurunan suhu tubuh secara tiba-tiba dan menyebabkan hipotermia.
- Awasi terus tanda-tanda syok pada korban luka bakar, seperti pingsan, pusing, kulit pucat, dan napas pendek. Jika Anda memperhatikan salah satu dari ini, coba angkat sedikit kakinya, tetapi jangan gerakkan. Jika mereka mulai muntah, balikkan mereka.
Perlu diketahui bahwa sangat penting untuk mendapatkan pengobatan luka bakar segera karena komplikasi bisa saja terjadi, seperti sepsis dan tetanus.
Baca juga: 10 Obat Alami untuk Luka Bakar Sebagai Pertolongan Pertama
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.