Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/03/2023, 18:00 WIB

KOMPAS.com - Seperti orang dewasa, anak-anak juga bisa mengalami depresi. Karena itu, orangtua perlu penyebab depresi pada anak.

Anak-anak cenderung sulit menyampaikan perasaannya, sehingga orangtua mungkin tidak menyadari bahwa buah hatinya mengalami depresi.

Baca juga: Depresi pada Anak: Penyebab hingga Cara Pencegahannya

Namun, sebenarnya depresi pada anak bisa diketahui dengan mengamati perubahan perilakunya. Dilansir dari WebMD pada Minggu (5/3/2023), berikut perilaku anak yang bisa menjadi tanda-tanda depresi:

  • Mudah marah
  • Menangis tanpa sebab
  • Perasaan sedih dan putus asa yang tak berkesudahan
  • Sulit tidur atau tidur berlebihan
  • Kelelahan kronis
  • Pikiran atau konsentrasi terganggu
  • Susah bergaul, cenderung menutup diri dari lingkungan.

Selain mengenali gejala depresi, orangtua mungkin perlu mencari tahu pemicunya. Simak penjelasan berikut untuk mengetahui penyebab anak depresi menurut ahli.

Meskipun gejala khas depresi, seperti kesedihan atau keputusasaan, mudah dikenali, ada gejala yang mungkin kurang terlihat.

Penyebab depresi pada anak menurut ahli

Psikolog dari Universitas Indonesia, Rose Mini Agus Salim mengatakan, penyebab depresi yaitu stres berkepanjangan pada anak.

Stres berkepanjangan terjadi karena si kecil tidak memiliki kemampuan dan pengalaman untuk mengatasi masalahnya sendiri.

Stres bisa diderita anak akibat tekanan, seperti perundungan atau tidak mendapatkan kenyamanan dalam menjalani hidup.

"Kalau tidak ada teman atau lingkungan yang bisa membantu dia untuk melakukan sesuatu terhadap masalah dan dia juga tidak bisa menyelesaikan masalah itu, dia bisa saja menjadi stres yang berkepanjangan, bisa depresi," kata Rose, dikutip dari Antara pada Minggu (5/3/2023).

Baca juga: Apa yang Terjadi Jika Ibu Hamil Mengalami Depresi?

Lebih lanjut, Rose menyarankan jika orangtua atau guru melihat perubahan perilaku pada anak-anak, segeralah menanyakan apa yang terjadi dan berupaya memvalidasi perasaan si kecil.

"Melalui perilakunya yang berbeda, kita mulai bisa kemudian menanyakan hal itu. Kadang-kadang anak sudah menceritakan, tapi kemudian kita mengatakan 'tidak usah dipikirkan' atau 'tidak usah didengar'. Masalahnya, tidak semudah itu bagi seorang anak," imbuh Rose.

Selain depresi berkepanjangan seperti yang dibahas di atas, ada pula faktor risiko lain yang memicu anak mengalami depresi, antara lain:

  • Genetik atau riwayat keluarga
  • Gangguan metabolik
  • Peristiwa traumatis
  • Lingkungan
  • Tumbuh di daerah konflik
  • Penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan terlarang.

Setelah mengetahui tanda-tanda dan penyebab depresi pada anak, orangtua yang mencurigai si kecil mengalami kondisi tersebut sebaiknya segera berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater.

Ahli jiwa biasanya akan melakukan evaluasi kesehatan mental melalui sesi wawancara bersama anak, orangtua, pengasuh, atau keluarga dekat lainnya.

Baca juga: Apakah Baby Blues Dapat Sebabkan Depresi? Begini Kata Dokter

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+