Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/03/2023, 14:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Emotional eating adalah keinginan untuk makan, baik secara sadar dan tidak sadar, ketika muncul perasaan tertentu, termasuk sedih, kecewa, marah, atau hanya bosan.

Kondisi ini membuat seseorang tidak bisa mengontrol keinginannya untuk makan sehingga akan mengalami efek samping tertentu untuk kesehatan, seperti obesitas.

Untuk itu, ketahui apa itu emotional eating, penyebab, dan cara mengatasinya berikut ini.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Sugar Craving, Penyebab, dan Cara Menghindarinya

Apa itu emotional eating?

Dilansir dari Cleveland Clinic, emotional eating adalah salah satu mekanisme pertahanan diri dari perasaan tertentu yang muncul dengan cara makan.

Keinginan untuk makan ini adalah suatu usaha yang dilakukan untuk melarikan diri, mematikan perasaan, mengganti, atau melipatgandakan perasaan yang muncul.

Beragam kondisi seperti stres, kecewa, atau cemas akan memicu produksi hormon kortisol di dalam tubuh, sehingga muncul dorongan untuk makan makanan yang manis, berlemak, atau asin, sebagai bentuk pertahanan diri.

Jadi, makan tidak dilakukan karena lapar, tetapi karena adanya emosi tertentu yang dirasakan.

Selain itu, makan juga dianggap sebagai suatu penyemangat sehingga banyak orang yang mencari kenyamanan dari makanan.

Baca juga: 6 Penyebab Sugar Craving, Keinginan untuk Makan yang Manis-manis

Penyebab emotional eating

Disarikan dari Cleveland Clinic, ada beberapa penyebab emotional eating, seperti:

  • Kesulitan untuk membedakan antara rasa lapar yang disebabkan oleh dorongan fisik, dan yang disebabkan oleh dorongan emosional
  • Sedang menjalani program diet yang membuat seseorang menghindari jenis makanan tertentu yang justru akan memicu emotional eating
  • Merasa cemas sehingga merasa bahwa makan adalah cara terbaik untuk mengusir rasa cemas yang muncul
  • Menghadapi situasi yang memicu rasa stres sehingga makan adalah satu-satunya aktivitas yang menyenangkan untuk dilakukan
  • Mengalami stres musiman yang hanya muncul ketika cuaca lebih dingin, atau selama masa liburan yang membuat seorang bertemu dengan banyak anggota keluarga dan lebih mudah untuk menemui jenis makanan yang berbeda

Makan bisa mengalihkan perhatian terhadap perasaan yang muncul, namun efeknya hanya sementara dan justru akan menyebabkan masalah kesehatan tertentu.

Baca juga: 15 Efek Buruk Stres untuk Kesehatan dan Cara Mencegahnya

Halaman:

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com