KOMPAS.com - Beberapa penderita diabetes mungkin ragu-ragu apakah dirinya dapat menjalani ibadah puasa Ramadhan?
Kenyataannya, diabetesi boleh menjalankan ibadah Ramadhan, tentunya setelah berkonsultasi dengan dokter masing-masing.
Baca juga: Ketahui Nutrisi Tepat Saat Sahur Agar Tidak Lemas Selama Puasa
Selain itu, puasa ternyata memiliki manfaat bagi penderita diabetes. Simak penjelasan berikut untuk mengetahui paparan ahli terkait manfaat puasa untuk pengidap diabetes sekaligus tipsnya.
Spesialis penyakit dalam dr. Ardy Wildan Sp.PD menjelaskan bahwa puasa memiliki banyak manfaat tuntuk penderita diabetes.
Manfaat pertama dari puasa yaitu menjaga berat badan diabetesi. Kemudian, manfaat puasa kedua bagi pasien diabetes yaitu mengontrol kadar gula darah.
"Memang untuk pasien-pasien diabetes yang benar-benar berlebih itu dia (puasa) ada manfaat untuk mengulur berat badannya karena makannya tidak sebanyak selain bulan Ramadhan," kata dokter Ardy, seperti dikutip dari Antara, Selasa (21/3/2023).
"Kemudian, penelitian menunjukkan bahwa selama puasa itu (kadar) gulanya lebih stabil dibandingkan pada waktu tidak puasa," imbuhnya.
Baca juga: 12 Makanan Buka Puasa untuk Penderita Penyakit Ginjal
Dikutip dari RS Hermina, selain mengontrol berat badan dan gula darah, berikut beberapa manfaat puasa Ramadhan lainnya yang bisa diperoleh penderita diabetes:
Puasa Ramadhan mungkin boleh dilakukan oleh penderita diabetes setelah berkonsultasi dengan dokter.
Puasa juga memiliki aneka manfaat untuk diabetesi, dari mengontrol gula darah hingga menjaga kesehatan organ penting.
Puasa memang memiliki beragam manfaat bagi penderita diabetes. Namun, para pasien juga perlu mengetahui risiko berpuasa apabila ingin tetap menjalankan ibadah puasa Ramadhan.
Risiko puasa yang bisa terjadi pada orang dengan diabetes yaitu kekurangan gula darah (hipoglikemia) atau lonjakan glukosa (hiperglikemia).
Hipoglikemia bisa terjadi karena pasokan makan yang berkurang atau kekurangan cairan (dehidrasi), sehingga gula darah anjlok.
Sementara itu, hiperglikemia atau kenaikan gula darah bisa terjadi akibat tidak meminum obat secara teratur atau konsumsi makanan dan minuman manis di waktu berbuka hingga sahur.
Baca juga: Manfaat Puasa dalam Menurunkan Tekanan Darah Tinggi
Untuk itu, Ardy menyarankan, pasien diabetes yang akan menjalani ibadah Ramadhan, diedukasi agar mencoba puasa setiap Senin dan Kamis agar terbiasa.
Pasien juga wajib periksa dahulu dengan dokter untuk mengetahui risiko puasa dan menyesuaikan dosis obat diabetes yang akan diminum.
Kemudian, dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo itu tidak menganjurkan puasa pada penderita dengan kondisi berikut:
Baca juga: 5 Cara Mengatasi Sakit Perut saat Puasa
Puasa untuk penderita diabetes perlu berhati-hati untuk mencegah kadar gula darah turun atau melonjak secara drastis.
Karena itu, sebelum berpuasa setiap penderita diabetes perlu berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui kondisi kesehatannya secara keseluruhan, dan mengetahui penyesuaian dosis obat yang digunakan selama menjalankan puasa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.