KOMPAS.com - Mi instan kerap diidentikan dengan makanan yang bisa segera dikonsumsi dengan harga yang relatif murah.
Bagi orang Indonesia, mengonsumsi mi instan adalah hal yang biasa. Ada yang menjadikan mie instan sebagai kebiasaan makan, ada juga yang menjadikannya sebagai guilty pleasure.
Banyak yang menjadi penggemar mi instan tidak hanya karena rasanya yang beragam dan menggugah selera, tetapi juga karena harganya yang ekonomis dan prosesnya yang praktis.
Tidak dapat dipungkiri, selama bulan Ramadan pun banyak yang masih mengonsumsi mi instan untuk mengejar imsak saat terlambat bangun sahur atau sekadar memuaskan rasa ngidam saat buka puasa.
Baca juga: Kenapa Sering Makan Mie Instan Bisa Berdampak Buruk pada Kesehatan?
Tapi, apakah sering mengonsumsi mi instan saat sahur atau berbuka puasa aman bagi kesehatan tubuh?
Sayangnya, banyak pakar kesehatan yang mengatakan bahwa makan mi instan saat sahur atau buka puasa memiliki efek yang buruk bagi tubuh. Inilah berbagai alasan kita perlu menghindari terlalu banyak mengonsumsi mi instan selama Ramadhan.
Menurut ahli gizi RS Indriati Solo Baru, Rista Yulianti Mataputun, SGz pada artikel Kompas.com hari Minggu (02/05/2020), sahur dengan mi instan sangat tidak dianjurkan karena kandungan gizinya yang tidak cukup untuk menyokong tubuh selama puasa.
Kandungan dalam mi instan hanya mengandung sebagian besar karbohidrat atau kalori yang akan membuat orang yang mengonsumsinya lebih cepat lapar.
Seorang pakar gizi, dr. Samuel Oetoro, SpGK menjelaskan pada artikel Kompas.com hari Rabu (31/05/2017) bahwa ada beberapa efek kesehatan yang dialami oleh orang yang berpuasa selama 14 jam.
Saat berpuasa tanpa makanan, kadar gula darah pada orang akan menurun sehingga merasa lemas. Ditambah lagi jika tidak minum selama 14 jam, orang tersebut juga berisiko kekurangan air atau mengalami dehidrasi.
Maka dari itu, penting untuk mengisi tubuh dengan bahan-bahan makanan bergizi seimbang seperti sumber energi, protein, lemak, dan serat.
Baca juga: Waspadai Dampak Buruk Makan Mie Instan Pakai Nasi
Salah satu kebiasaan orang Indonesia lainnya adalah mengkombinasikan mi instan dengan nasi dan telur. Kebiasaan ini bermaksud untuk menambahkan nilai gizi dalam mi instan.
Lalu, jika mengkombinasikan mi instan dengan nasi dan telur apakah mencukupi kandungan gizi?
Pada artikel Kompas.com hari Selasa (07/05/2019), dr. Samuel dengan tegas melarang sahur dengan nasi, mi instan, dan telur.
Samuel mengatakan, “Kalau dia makan nasi dengan mi instan, itu artinya karbohidrat dengan karbohidrat yang sama-sama sederhana dan diserapnya cepat. Dia juga akan cepat lapar.”