KOMPAS.com - Stres dan kecemasan adalah respons alami tubuh terhadap bahaya.
Respons tersebut muncul untuk memastikan seseorang tetap waspada, fokus, dan siap menghadapi ancaman.
Dengan kata lain, stres dan kecemasan adalah bagian normal dalam kehidupan meski terkadang bisa membuat kita kewalahan.
Baca juga: Apakah Stres Bikin Uban Tumbuh Lebih Banyak?
Stres dan cemas memang terlihat mirip. Namun, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan.
Pada dasarnya, stres dan kecemasan sama-sama bentuk respons emosional. Akan tetapi, stres sering terjadi karena pemicu ekstrenal.
Orang yang mengalami stres mengalami gejala mental dan fisik, seperti lekas marah, marah, lelah, nyeri otot, masalah pencernaan, dan sulit tidur.
Hormon stres menyebabkan jantung berdetak lebih cepat, mengakibatkan lebih banyak darah yang dipompa ke organ dan anggota tubuh.
Baca juga: Apakah Burnout dan Stres Sama? Berikut 3 Perbedaannya
Saat seseorang merasa terancam, tubuhnya melepaskan hormon stres.
Respons ini memungkinkan seseorang untuk siap melawan atau melarikan diri. Mereka juga bernapas lebih cepat, dan tekanan darah mereka naik.
Pada saat yang sama, indra seseorang menjadi lebih tajam, dan tubuhnya melepaskan nutrisi ke dalam darah untuk memastikan semua bagian memiliki energi yang mereka butuhkan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.