KOMPAS.com - Munculnya rasa lelah dan sulit untuk berkonsentrasi bisa jadi merupakan gejala stres serta burnout.
Meskipun memiliki gejala yang hampir mirip, stres dan burnout ternyata berbeda.
Burnout yang muncul merupakan efek dari stres berkepanjangan dan jika tidak diatasi bisa menyebabkan gangguan kesehatan mental yang lebih parah, seperti depresi klinis.
Untuk menjawab pertanyaan mengenai apakah burnout dan stres sama, ketahui beberapa perbedaan berikut ini.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Burnout, Penyebab, Ciri-ciri, dan Cara Mengatasinya
Burnout dan stres ternyata tidak sama meskipun memiliki gejala yang hampir sama.
Dilansir dari HuffPost, istilah stres dan burnout sering digunakan secara bergantian, namun keduanya memiliki beberapa perbedaan.
Stres merupakan situasi yang sementara dan berkaitan dengan suatu kejadian yang normal dalam kehidupan sehari-hari, serta sangat wajar dialami dari waktu ke waktu.
Sebaliknya, burnout adalah suatu respon terhadap stres yang parah dan berkepanjangan sehingga berdampak negatif terhadap kondisi fisik dan mental.
Ketika stres dibiarkan dalam waktu yang lama tanpa adanya usaha untuk mengatasinya, perasaan hampa, kurang motivasi, pesimis, dan tidak peduli terhadap kehidupan akan muncul.
Kondisi ini kemudian disebut dengan burnout.
Baca juga: 8 Cara Mengatasi Burnout, Kelelahan Mental dan Fisik karena Pekerjaan
Dilansir dari WebMD, burnout merupakan proses yang terjadi secara bertahap dan gejala awalnya sering tidak disadari.
Stres dan burnout sering dianggap mirip. Namun, ada beberapa gejala yang membedakan burnout dengan stres, seperti:
Penderita burnout dan stres sama-sama akan merasa lelah.
Namun, Anda yang mengalami burnout akan merasa lebih mudah lelah dan memiliki kecenderungan emosional untuk tidak bisa menyelesaikan masalah yang muncul, baik masalah pribadi maupun masalah pekerjaan.
Rasa lelah yang muncul juga akan sangat ekstrem dan dibarengi dengan suasana hati yang buruk sehingga Anda sering tidak memiliki tenaga untuk beraktivitas.