Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/04/2023, 03:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Healthline,

KOMPAS.com - Salah satu cara untuk mencegah stunting adalah memberikan anak makan telur.

Telur direkomendasikan karena sumber protein hewani yang mengandung asam amino esensial lengkap.

Prof.dr. Damayanti R Sjarif, Ph.D,Sp.A(K) mengatakan bahwa makan satu butir telur cukup efektif untuk mencegah stunting pada anak usia 6-9 bulan.

Baca juga: 5 Cara Mencegah Stunting pada Anak

Anak yang mengkonsumsi satu butir telur sehari selama 6 bulan dalam periode MPASI 6-9 bulan terbukti menurunkan prevalensi stunting 47 persen dan berat badan rendah (underweight) 74 persen.

"Namun jika bayinya sudah di atas satu tahun, dia sudah harus makan dua butir. Tidak cukup satu butir telur saja," kata Prof.dr. Damayanti kepada Kompas.com, via zoom pada Rabu (5/4/2023).

Konsumsi telur untuk mencegah stunting harus menyesuaikan usia dan kebutuhan protein harian anak yang akan meningkat seiring waktu.

Baca juga: Manfaat Protein Hewani untuk Mencegah Stunting yang Perlu Diketahui

Ketua Satgas Stunting Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) ini menerangkan, mulai usia 18-24 bulan anak harus mengkonsumsi lebih dari satu butir telur atau lebih dari satu jenis protein hewani.

Untuk diketahui, angka kebutuhan protein harian anak yang merujuk pada Kementerian Kesehatan RI adalah sebagai berikut:

  • 0 – 5 bulan: 9 gram
  • 6 – 11 bulan: 15 gram
  • 1 – 3 tahun: 20 gram
  • 4 – 6 tahun: 25 gram
  • 7 – 9 tahun: 40 gram

Baca juga: Perbedaan Protein Hewani dan Nabati untuk Mencegah Stunting pada Anak

Kenapa telur untuk mencegah stunting?

Telur merupakan salah satu sumber protein hewani, di mana ada kandungan 9 asam amino esensial lengkap yang tidak bisa diproduksi sendiri oleh tubuh manusia. 

Selain itu, telur adalah sumber protein hewani yang paling umum dan mudah diolah. 

Anak balita di masa emas tumbuh kembang sangat membutuhkan asam amino esensial karena berperan mengaktifkan jaras mTORC di dalam sel-sel tubuh untuk membentuk protein.

Jika asam amino esensial kurang, maka pembentukan protein rendah. Ini bisa menyebabkan terhambatnya pertumbuan sel tulang, otot, darah, metabilisme zat besi, dan sebagainya.

Pada akhirnya, konsekuensi dari kondisi itu semua adalah stunting.

"Kekurangan protein hewani dampaknya sangat besar," ujar Prof.dr. Damayanti.

Sebagai tambahan, telur memiliki berbagai nutrisi lainnya yang bermanfaat untuk anak.

Baca juga: Apakah Daun Kelor dapat Mencegah Stunting? Begini Kata Dokter...

Berikut fakta nutrisi telur rebus dalam satu butir (50 gram), yang dikutip dari Healthline:

  • Kalori: 77
  • Karbohidrat: 0,6 gram
  • Total lemak: 5,3 gram
  • Lemak jenuh: 1,6 gram
  • Lemak tak jenuh tunggal: 2,0 gram
  • Kolesterol: 212 mg
  • Protein: 6,3 gram
  • Vitamin A: 6 persen dari angka kecukupan gizi (AKG)
  • Vitamin B2 (riboflavin): 15 persen dari AKG
  • Vitamin B12 (cobalamin): 9 persen dari AKG
  • Vitamin B5 (asam pantotenat): 7 persen dari AKG
  • Fosfor: 86 mg atau 9 persen dari AKG
  • Selenium: 15,4 mcg atau 22 persen dari AKG

Selain telur, Anda bisa memberikan anak protein hewani lainnya, seperti susu, ikan, dan daging.

Baca juga: 1 Telur Per Hari: Cara Mudah dan Murah Mengatasi Stunting menurut Ahli

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau