KOMPAS.com - Daun kelor adalah sayuran yang padat nutrisi, termasuk mengandung protein tinggi. Lantas, apakah daun kelor dapat mencegah stunting? Simak penjelasan ahli berikut.
Untuk diketahui, asupan protein sangat penting untuk mencegah stunting karena zat gizi ini makronutrien utama dalam tumbuh kembang anak.
Prof.dr. Damayanti R Sjarif, Ph.D,Sp.A(K) dalam webinar Peranan Protein Hewani dalam Mencegah Stunting di Indonesia pada Selasa (24/1/2023) mengatakan bahwa protein dipakai untuk pertumbuhan tulang dan otot.
Baca juga: Stunting Menurunkan Kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia
"Sehingga jika kurang, anak mudah mengalami weight faltering, berat badan kurang, gizi kurang, juga menghambat pembentukan sel darah, mengganggu fungsi kekebalan tubuh, sehingga mudah terjadi infeksi," kata Prof.dr. Damayanti.
Daun kelor juga mengandung protein dan asam amino. Tetapi apakah lantas zat gizinya cukup untuk mencegah stunting? Artikel di bawah ini mengulas fakta nutrisinya beserta penjelasan Damayanti.
Baca juga: Manfaat Protein Hewani untuk Mencegah Stunting yang Perlu Diketahui
Daun kelor memiliki nama latin Moringa oleifera. Tanaman ini disebut tanaman ajaib karena kaya nutrisi yang bermanfaat untuk kesehatan.
Dikutip dari Healthline, dalam 21 gram daun kelor cincang segar mengandung fakta nutrisi sebagai berikut:
Beberapa orang menggunakan daun kelor untuk memenuhi kebutuhan protein harian serta vitamin dan mineral.
Mengutip Pharmeasy, daun kelor juga kaya asam amino, penyusun protein. Ada 18 jenis asam amino ditemukan di dalamnya dan masing-masing memberikan kontribusi penting bagi kesehatan kita.
Baca juga: Perbedaan Protein Hewani dan Nabati untuk Mencegah Stunting pada Anak
Prof.dr. Damayanti menerangkan, daun kelor tidak bisa menjadi makanan pendamping ASI (MPASI) untuk mencegah stunting pada anak.
Fakta nutrisi daun kelor yang sudah dijabarkan di atas ternyata belum cukup untuk mencegah stunting pada anak.
"Kita analisis secara saintifik dalam 100 gram daun kelor itu mengandung 92 kalori dengan protein 6,7 gram," kata Prof.dr. Damayanti, Ketua Satgas Stunting Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Selanjutnya, ia berkata, "Kalau kita melihat tinggi rasio energi proteinnya itu (daun kelor) hanya 5,5 persen dari kecukupan (gizi)."
Artinya, kuantitas protein dari 100 gram daun kelor masih sangat jauh untuk bisa memenuhi kebutuhan protein harian pada anak dan mencegah stunting.
Kemudian, kualitas protein nabati (kandungan asam amino esensial) pada daun kelor juga masih terbatas (limiting) dengan lysine dan threonine tidak ada.