KOMPAS.com - Musim liburan biasanya kita isi dengan makan sepuasnya, tidur larut malam, atau aktivitas yang padat mengunjungi banyak tempat.
Tak heran jika kita merasa kelelahan setelah liburan usai. Padahal, kita berharap liburan bisa mengisi ulang semangat dan energi untuk menjalani aktivitas. Tak sedikit orang yang justru terserang penyakit usai liburan.
"Setelah masa liburan usai, tidak jarang kita menghadapi kelelahan, kenaikan berat badan, masalah kulit, serta penyakit-penyakit lain yang rawan muncul atau diderita setelah liburan," kata VP of Medical Operations PT Good Doctor Technology Indonesia, dr. Ega Bonar Bastari dalam siaran pers.
Dikutip dari Gooddoctor.co.id, beberapa penyakit yang sering ditemui setelah berlibur, antara lain leisure sickness (sakit setelah peristiwa penting dalam hidup) yang muncul setelah pesta pernikahan, memulai pekerjaan baru, menyelesaikan ujian sekolah, hingga liburan panjang.
Baca juga: Mengenal Post Holiday Blues, Rasa Sedih Setelah Liburan Berakhir
Penyakit lainnya adalah yang berkaitan dengan gangguan pencernaan. Hal ini dipicu oleh perubahan pola makan dan tidak memperhatikan kebersihan makanan di tempat liburan. Perjalanan dengan pesawat juga dapat menimbulkan gangguan pencernaan.
Sementara itu, gangguan migrain sepulang liburan biasanya terjadi akibat pola tidur berantakan, terlalu lama terpapar sinar matahari, atau dehidrasi.
Tidak hanya penyakit fisik seperti di atas yang mengintai. Selesai liburan, seseorang dapat mengalami post-vacation depression (depresi yang mungkin dialami ketika seseorang kembali ke rutinitas biasa).
Emosi negatif itu dapat berupa cepat marah, sedih, gelisah, sulit tidur, lelah, sulit berkonsentrasi, dan sakit di tubuh yang tidak bisa dijelaskan.
Kembali ke rutinitas
Agar fokus dan level energi kembali naik setelah liburan, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan, terutama dengan memiliki masa transisi sebelum kembali ke rutinitas.
Beberapa hal yang berguna misalnya memberi jeda satu atau dua hari sepulang liburan sebelum kembali bekerja. Ini berarti jangan pulang dari liburan terlalu mepet dengan selesainya masa cuti.
Baca juga: Kenapa Ada Orang Stres dan Depresi saat Libur Lebaran Tiba?
Kemudian perbaiki pola tidur dan pola makan, melakukan aktivitas fisik ringan, serta merencanakan kegiatan yang menyenangkan di rumah.
Bila langkah-langkah itu tidak membantu, tak ada salahnya berkonsultasi dengan dokter untuk mencari penyebab dan solusinya. Apalagi saat ini kita semakin mudah berkonsultasi melalui layanan telemedisin.
"Layanan telemedisin Good Doctor beroperasi 24 jam tiap hari dengan menyediakan lebih dari 6.000 dokter umum dan spesialis, melakukan pengantaran obat," kata Ega.
Beberapa gangguan kesehatan yang terasa ringan, namun jika dibiarkan berkepanjangan bisa saja menjadi berat. Lagi pula, mencegah lebih baik daripada mengobati.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.