Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Ada Orang Stres dan Depresi saat Libur Lebaran Tiba?

Kompas.com - 16/04/2023, 21:25 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Libur lebaran adalah waktu yang dinantikan banyak orang. Momen ini membuat kita bisa berkumpul bersama keluarga dan berjumpa lagi dengan kerabat yang sudah lama tak ditemui.

Sayangnya, tidak semua orang menyambut momen Lebaran dengan bahagia. Bahkan, beberapa dari mereka sampai mengalami stres dan depresi.

Libur Lebaran bagi beberapa orang memang menjadi hal yang membahagiakan. Tapi bagi sebagian orang, momen tersebut bisa menjadi hal yang menyakitkan, kecemasan, dan kesepian.

Nah, dalam dunia medis, kondisi ini dikenal dengan nama holiday blues.

Baca juga: Hindari Self Diagnosis, Ini 6 Tanda-tanda Gangguan Kesehatan Mental

Apa itu Holiday Blues?

Holiday blues adalah rasa sedih atau depresi yang muncul ketika momen libur tiba, salah satu contohnya adalah libur lebaran.

Melansir WebMD, holiday blues juga bisa memicu berbagai gejala, seperti sakit kepala, insomnia, dan makan berlebihan.

Gejala yang umum terjadi pada penderita holiday blues adalah munculnya perasaan sedih berkepanjangan dan berulang selama musim liburan.

Perasaan ini dapat bervariasi dalam intensitas dan durasi. Beberapa orang mungkin merasa sedih secara berkala, tetapi mengalami periode singkat merasa lebih bersemangat.

Sebenarnya, holiday blues bukanlah kondisi kejiwaan yang tertera dalam Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM-5), buku manual yang digunakan oleh dokter untuk mendiagnosis kondisi kesehatan mental.

Namun, bukan berarti kondisi ini bisa kita remehkan. Gejala yang terjadi bisa saja menganggu aktivitas sehari-hari.

Terkadang, holiday blues juga bisa terjadi karena adanya kondisi medis yag mendasari, seperti hipotiroidisme, yang gejalanya mirip dengan depresi.

Baca juga: Mengapa Ada Orang yang Jatuh Cinta sampai Terobsesi dengan Orang Lain?

Apa penyebab holiday blues?

Saat liburan tiba, kita dihadapkan dengan berbagai acara, interaksi sosial, dan terkadang beberapa tantangan seperti kebutuhan yang meningkat.

Terkadang, stres yang muncul saat libur Lebaran disebabkan juga disebabkan karena tekanan dari banyaknya tanggung jawab yang dimiliki seseorang.

Misalnya, saat Lebaran kita dituntut untuk memberikan uang THR kepada keluarga atau membelikan mereka baju baru saat keuangan kita sendiri sedang menipis dan tidak stabil.

Dalam kasus lain, stres tersebut muncul karena adanya kenangan masa lalu yang pahit, atau kecemasan tentang adanya pertemuan menghadapi pertanyaan dari keluarga besar.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau