Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
DR. dr. Arya Tjipta, Sp. B.P.R.E., Subsp.K.M(K)
Dokter

Dokter Spesialis Bedah Plastik

Pedang Bermata Dua: Memanfaatkan "Racun" untuk Perawatan Tubuh dan Wajah

Kompas.com - 01/06/2023, 16:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
  • Blefarospasme (kelopak mata berkedut): Botulinum toxin dapat membantu meredakan spasme otot kelopak mata.
  • Strabismus (mata juling): Botulinum toxin digunakan untuk merelaksasi otot mata, memungkinkan mata untuk bergerak ke posisi yang lebih alami.
  • Spasme otot: Botulinum toxin dapat digunakan untuk meredakan kondisi seperti spasme leher (torticollis), spasme lengan dan kaki, serta spasme otot lainnya.
  • Migrain kronis: Dalam beberapa kasus, botulinum toxin dapat digunakan untuk mengurangi frekuensi dan intensitas migrain.
  • Overactive bladder: Botulinum toxin juga digunakan untuk merelaksasi otot kandung kemih, membantu mengurangi gejala seperti sering buang air kecil dan kebocoran urin.

Penggunaan botulinum toxin harus dilakukan oleh profesional medis yang berpengalaman dan berlisensi, karena penyalahgunaan atau overdosis dapat menyebabkan efek samping yang serius.

Botulinum toxin banyak digunakan dalam prosedur estetika medis untuk mengurangi kerutan dan garis-garis halus pada wajah.

Fungsi utama racun ini adalah melumpuhkan otot-otot wajah sementara, sehingga mampu memberikan efek kulit yang tampak lebih muda dan halus.

Para selebriti dunia seringkali memanfaatkan racun ini sebagai senjata rahasia mereka untuk menjaga penampilan awet muda.

Namun, penggunaan “racun” dalam perawatan kulit dan tubuh ini tentu saja tidak tanpa risiko. Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa prosedur tersebut dilakukan oleh profesional medis yang berpengalaman dan berlisensi.

Overdosis atau penyalahgunaan botulinum toxin dapat menyebabkan efek samping yang serius, termasuk kelumpuhan dan masalah pernapasan.

Secara umum, penggunaan racun dalam dunia perawatan tubuh dan wajah adalah pedang bermata dua.

Di satu sisi, racun ini bisa memberikan manfaat yang luar biasa dalam menjaga penampilan dan kecantikan. Namun di sisi lain, penggunaan yang tidak tepat dapat membawa efek negatif yang berbahaya.

Penting bagi kita semua untuk mengambil pendekatan yang berimbang terhadap fenomena ini. Keberhasilan penggunaan racun dalam perawatan kulit dan tubuh bukan berarti kita boleh melupakan risiko dan potensi bahaya yang ada.

Selalu pastikan untuk berkonsultasi dengan profesional medis sebelum melakukan prosedur apa pun yang melibatkan racun ini.

Jadi, apakah Anda berani mencoba “racun” untuk kecantikan? Atau mungkin, Anda lebih memilih untuk menghindarinya? Pilihan ada di tangan Anda.

Salam sehat, sukses dan bahagia selalu untuk kita semua!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau