Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Apa Itu Resistensi Antibiotik dan Penyebabnya

Kompas.com - 15/06/2023, 19:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Obat antibiotik berguna untuk membunuh bakteri penyebab penyakit.

Namun, ada kondisi yang membuat obat antibiotik tidak mempan memusnahkan bakteri itu. Kondisi tersebut disebut sebagai resisten antibiotik.

Jika Anda mengalami kondisi ini, penyakit Anda akan lebih sulit diobati dari pada umumnya.

Baca juga: Kenali Obat Antibiotik, Kegunaan, Jenis, dan Efek Sampingnya

Mengutip Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), resistensi antibiotik saat ini sudah meningkat ke tingkat yang sangat berbahaya di seluruh bagian dunia.

Mekanisme resistensi meningkat dan menyebar secara global, mengancam kemampuan penyedia layanan kesehatan untuk mengobati penyakit menular yang umum.

Macam kasus infeksi yang semakin sulit atau tidak dapat diobati dengan obat antibiotik yang umum digunakan karena resistensi, contohnya:

  • Pneumonia
  • Tuberkulosis
  • Keracunan darah
  • Gonore
  • Penyakit bawaan makanan

Baca juga: 5 Kegunaan Obat Antibiotik dalam Melawan Infeksi Bakteri

Apa itu resitensi antibiotik?

Mengutip Cleveland Clinic, resistensi antibiotik adalah jenis resistensi antimikroba.

Jamur, parasit, dan virus juga dapat mengembangkan resistensi obat.

Resistensi antibiotik terjadi ketika bakteri bermutasi, membuatnya tidak dapat dihentikan dalam menyebabkan penyakit.

Ketika resistensi antibiotik terjadi, lebih sedikit antibiotik yang efektif melawan bakteri penyebab penyakit tersebut.

Dikutip dari WHO, resistensi antibiotik dapat menyerang siapa saja, dari segala usia, di negara mana pun.

Resistensi antibiotik terjadi secara alami, tetapi penyalahgunaan antibiotik pada manusia dan hewan mempercepat prosesnya.

Resistensi antibiotik menyebabkan rawat inap lebih lama, biaya medis lebih mahal, dan kematian meningkat.

Ini adalah salah satu ancaman terbesar bagi kesehatan global, keamanan pangan, dan pembangunan.

Baca juga: 8 Jenis Obat Antibiotik dan Kegunaannya

Apa penyebab resistensi antibiotik?

Mengutip Cleveland Clinic, ada banyak faktor penyebab resistensi antibiotik terjadi, meliputi berikut:

  • Kelebihan antibiotik

Mengonsumsi antibiotik saat tidak diperlukan atau tidak sesuai dengan kebutuhan dapat menjadi faktor penyebab resistensi antibiotik.

Misalnya, pada kasus faringitis yang sebagai besar disebabkan oleh infeksi virus. Sehingga, antibiotik tidak bisa digunakan untuk mengobatinya.

Bahkan infeksi telinga akibat bakteri sering kali membaik tanpa obat antibiotik.

Baca juga: 8 Macam Efek Samping Obat Antibiotik yang Perlu Diketahui

  • Penyalahgunaan antibiotik

Bakteri memanfaatkan setiap kesempatan untuk berkembang biak.

Jika Anda lupa minum obat (sehari atau beberapa hari), menghentikan pengobatan terlalu dini, atau menggunakan obat antibiotik yang salah (seperti meminum obat orang lain), bakteri mulai bereproduksi.

Saat mereka berkembang biak, mereka dapat berubah (bermutasi). Bakteri yang bermutasi menjadi semakin kebal terhadap obat.

  • Penggunaan pertanian

Bakteri pada hewan juga bisa menjadi resisten terhadap obat antibiotik.

Diperkirakan 80 persen penggunaan obat antibiotik di Amerika Serikat adalah untuk ternak.

Menurut WHO, resistensi antibiotik pada lingkungan pertanian bisa terjadi karena untuk promosi pertumbuhan dan mencegah penyakit pada hewan yang sehat.

Baca juga: Efek Samping Obat Antibiotik pada Anak Harus Diwaspadai Orangtua

  • Resistensi spontan

Terkadang susunan genetik (DNA) bakteri berubah atau bermutasi dengan sendirinya.

Antibiotik tidak mengenali bakteri yang baru berubah ini dan tidak dapat menargetkannya sebagaimana mestinya.

Mutasi dapat membantu bakteri melawan efek obat antibiotik.

  • Penularan bakteri yang resisten terhadap antibiotik

Anda dapat menularkan infeksi bakteri yang resistan terhadap obat antibiotik kepada orang lain.

Orang itu nantinya akan memiliki infeksi bakteri yang tidak bisa merespons antibiotik.

Bakteri yang kebal mungkin lebih sulit diobati dan proses pengobatannya juga membutuhkan waktu lebih lama.

Anda perlu melakukan beberapa langkah pencegahan untuk menurunkan risiko diri mengembangkan resistensi antibiotik.

Salah satu cara utama mencegah resistensi antibiotik adalah dengan menggunakan obat antibiotik hanya jika diresepkan oleh profesional kesehatan bersertifikat.

Lalu, selalu ikuti petunjuk dokter Anda saat menggunakan antibiotik. Selain itu, jangan pernah membagikan atau menggunakan antibiotik sisa.

Baca juga: 5 Efek Samping Kelebihan Obat Antibiotik yang Perlu Diwaspadai

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau