KOMPAS.com - Antibiotik adalah salah satu obat yang sering direkomendasikan dokter.
Namun, kita perlu tahu bahwa penggunaan antibiotik dengan dosis yang tidak tepat, obat tidak habis, atau jadwal minum obat tidak tepat dapat menyebabkan Anda mengalami resistensi antibiotik.
Mengutip Kementerian Kesehatan RI, resistensi antibiotik adalah suatu fenomena saat bakteri menjadi kebal terhadap antibiotik, sehingga tidak dapat lagi dibunuh atau dihambat pertumbuhannya oleh obat ini.
Baca juga: Bolehkah Obat Antibiotik Tidak Dihabiskan?
Bakteri yang sudah kebal terhadap antibiotik dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain.
Berikut ini beberapa makanan yang buruk untuk usus dan dapat menyebabkan masalah pencernaan.
Selain itu, “kekebalan” yang dimiliki oleh satu bakteri dapat ditularkan ke bakteri lain. Hal itulah yang menyebabkan cepatnya perkembangan resistensi antibiotik.
Apabila kejadian resistensi antibiotik ini terus meningkat, kita seolah-olah akan kembali ke masa lalu, saat antibiotik belum ditemukan.
Saat itu, infeksi bakteri yang ringan sudah dapat mengakibatkan kematian karena tidak ada obatnya.
Bagi dunia kesehatan, resistensi antibiotik dianggap sebagai salah satu ancaman terbesar.
Untuk mencegahnya, penting kita mengenal tentang obat antibiotik, bagaimana penggunaan yang tepat, dan mewaspadai efek sampingnya.
Dalam artikel ini akan menjelaskan fakta yang perlu diketahui seputar obat antibiotik.
Baca juga: Apakah Aman Minum Antibiotik Saat Menyusui?
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.