Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/06/2023, 15:25 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Anda pasti pernah mendengar bahwa orang rabies bisa takut air.

Ya, salah satu gejala rabies memang takut air atau hidrofobia. Selain takut air, penderita rabies juga takut angin.

Takut angin atau udara segar dikenal dengan istilah aerophobia. Nah, pasien rabies bisa saja tidak suka atau merasa kesakitan jika udara segar mengenai wajah atau kulit mereka.

Mengapa penderita rabies bisa takut angin?

Rabies terjadi karena adanya virus bernama lyssavirus yang menginfeksi sistem saraf pusat mamalia.

Penyakit ini menular dari gigitan hewan yang sudah terinfeksi virus rabies terlebih dahulu.

Nah, hewan yang bisa menularkan rabies di antaranya anjing, kelelawar, rakun, singung, kucing, dan rubah.

Ketika Anda digigit oleh hewan yang sudah terjangkit rabies, virus akan berikatan dengan reseptor sel otot, yang menyebabkan demam dan nyeri.

Baca juga: Mengapa Rabies Membuat Seseorang Takut Air?

Kemudian virus akan memengaruhi saraf, yang memicu rasa sakit di lokasi luka.

Ketika virus mencapai sistem saraf pusat, Anda bisa mengalami gangguan neurologis.

Jika kondisi sudah fatal, maka gangguan saraf tersebut bisa menyebabkan pasien takut air atau angin, hiperaktif, dan tingkat kesadaran yang naik turun.

Sayangnya, refleks fobia atau takut pada angin atau air ini bisa menyebabkan kejang dan henti jantung. Ketika sudah mencapai tahap henti jantung, pasein bisa meninggal dunia.

Bisa dibilang, pasien rabies takut angin karena adanya gangguan neurologi akibat virus yang sudah mencapai sistem saraf pusat.

Jika virus sudah mencapai sistem saraf pusat, maka kecil kemungkinanya untuk sembuh.

Karena itu, Anda harus segera mendapatkan vaksin rabies ketika digigit oleh hewan yang berpotensi besar membawa virus rabies.

Baca juga: 4 Gejala Rabies pada Manusia sesuai Stadium Penyakit

Bagaimana cara mencegah rabies?

Cara pertama agar Anda terhindar dari rabies adalah segera melakukan vaksinasi rabies ketika digigit oleh hewan liar.

Jika Anda memelihara anjing atau kucing, pastikan mereka sudah mendapatkan vaksin rabies dan pastikan hewan peliharaan Anda tidak berkeliaran di luar rumah.

Jika Anda sedang berkebun atau melakukan aktivitas yang membuat Anda harus memegang tanah, sebaiknya segera cuci tangan.

Sebab, tanah tersebut bisa saja sudah terkontaminasi oleh kotoran hewan yang mengalami rabies.

Baca juga: Bisakah Gigitan Kucing Menyebabkan Rabies?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com