Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Aman Dilakukan, Ini Efek Samping Operasi Bariatrik

Kompas.com - 20/06/2023, 19:30 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Pernahkah Anda mendengar tentang operasi bariatrik?

Ya, operasi bariatrik adalah operasi pemotongan lambung yang dilakukan untuk mengurangi berat badan.

Operasi ini jamak dilakukan orang dengan obesitas atau mempunyai berat badan berlebih.

Baca juga: Atasi Obesitas dan Fatty Liver Tanpa Bedah dengan Endoskopi Bariatrik

Apa saja efek samping operasi bariatrik?

Sebenarnya, operasi ini tidak berbahaya asalkan dilakukan dibawah pengawasan dokter dan melalui prosedur yang benar.

Namun sama seperti prosedur operasi lainnya, operasi bariatrik juga memilikiu efek samping.

Berikut beberapa efek samping operasi bariatrik:

  • Penggumpalan darah

Untuk mencegah penggumpalan darah, pasien harus melakukan perawatan khusus setelah operasi, seperti menggunakan stoking khusus kaki atau mengonsumsi obat pengencer darah.

Meski telah melakukan langkah tersebut, risiko penggumpalan darah tetap ada.

Penggumpalan darah biasanya terjadi di kaki bagian bawah (trombosis vena dalam) atau paru-paru (emboli paru).

Saat mengalami pembekuan darah, pasien akan merasakan gejala berikut:

  • kaki bagian bawah Anda menjadi nyeri, pegal dan nyeri
  • pembengkakan, kemerahan atau kehangatan di kaki bagian bawah Anda
  • nyeri dada yang tajam dan menusuk yang mungkin lebih buruk saat menarik napas
  • sesak napas atau batuk
  • merasa lemas atau pusing.

Baca juga: Mengenal Jenis-Jenis Operasi Bariatrik untuk Menurunkan Berat Badan

2. Infeksi luka

Terkadang luka bekas operasi bisa terinfeksi saat sedang sembuh.

Tanda-tanda infeksi luka dapat meliputi:

  • rasa sakit di dalam atau di sekitar luka
  • kulit merah, panas dan bengkak
  • nanah yang berasal dari luka.

3. Pita lambung terlepas dari tempatnya

Operasi bariatrik juga bisa meningkatkan risiko terlepasnya pita lambing dari posisinya. Hal ini bisa memicu maag dan mual.

Jika gejala tersebut tak kunjung hilang setelah operasi, Anda harus segera memerisakan diri ke dokter.

Saat pita lambung telah berpindah dari posisinya, maka Anda perlu operasi lebih lanjut.

Baca juga: 8 Obat Penyebab Berat Badan Bertambah yang Perlu Diketahui

4. Usus bocor

Beberapa hari atau minggu setelah operasi pemotongan lambung, ada kemungkinan kecil makanan bisa bocor ke perut.

Hal ini dapat menyebabkan infeksi serius di dalam perut Anda. Gejala kebocoran usus dapat meliputi:

  • demam tinggi
  • detak jantung yang cepat
  • sakit perut
  • menggigil
  • pernapasan cepat.

5. Kekurangan gizi

Operasi bariatrik bisa mempersulit usus utuk menyerap vitamin dan mineral dari makanan, sehingga ada risiko Anda mengalami kekurangan gizi.

Sata kekurangan gizi, Anda bisa merasakan gejala berikut:

  • sesak napas
  • detak jantung cepat (palpitasi)
  • kulit pucat
  • merasa lemah.

Memiliki pola makan seimbang dapat membantu mengurangi risiko kekurangan gizi, tetapi kebanyakan orang perlu mengonsumsi suplemen nutrisi tambahan seumur hidup setelah operasi bariatrik.

Anda juga perlu menjalani tes darah rutin setelah operasi bariatrik untuk mengukur kadar vitamin dan mineral dalam tubuh untuk melakukan penanganan dini.

Baca juga: Kenapa Berat Badan Naik Setelah Lebaran? Kenali Penyebabnya...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau