"Kalau misalnya melewati batasan screen time yang dianjurkan, maka risiko untuk ketergantungan, kecanduan, atau adiksi menjadi besar," terangnya.
Baca juga: Dianggap Bahaya, Bagaimana Roleplay Pengaruhi Identitas Diri Anak?
Dr. Lahargo menuturkan bahwa ada tanda-tanda anak ketergantungan bermain roleplay, sehingga orangtua bisa mewaspadainya.
"Kalau anak sudah melalukan permainan roleplay ataupun main sosial media dan internet berlebihan, tanda-tanda yang muncul adalah perubahan pada perilaku, sikap, dan emosi," ucapnya.
Misalnya, fungsi dasar kehidupannya menjadi terganggu membuat dia lebih banyak menyendiri di kamar atau di rumah saja.
Kemudian, emosional anak menjadi lebih sensitif atau istilahnya "baper".
Baca juga: Role Confusion Anak yang Bermain Roleplay Harus Diwaspadai Orangtua
"Anak mudah marah pada hal-hal tertentu yang bisa menyebabkan dia menjadi emosi yang berlebihan," ucapnya.
Lalu, jika ia dilarang atau diminta berhenti bermain roleplay, si anak akan mengamuk. Bahkan, ia bisa melakukan agresifitas pada orang sekitar atau pada benda-benda yang ada di rumah.
"Kita bisa lihat juga dari performa kesehariannya. Dia bisa mulai tidak mau datang ke sekolah, nilai-nilai pelajaran, hasil raport sudah mulai menurun," lanjutnya.
Itu semua menunjukkan bahwa anak sudah ketergantungan bermain roleplay dan Dr. Lahargo menyarankan bahwa pada saat itu orangtua harus segera melakukan tindakan agar dampaknya tidak semakin parah.
Baca juga: Anak Kecanduan Bermain Roleplay, Apa yang Perlu Dilakukan Orangtua?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.