KOMPAS.com - Pipis di kolam renang memang terdengar menjijikan. Namun, kita tak bisa menampik fakta bahwa beberapa orang masih melakukannya.
Maka tak heran jika kebersihan di kolam renang umum terkadang meragukan.
Urine dari kandung kemih juga dapat membawa bakteri dari uretra atau alat kelamin Anda saat keluar.
Bakteri ini, seperti yang hidup di kulit atau mulut Anda, umumnya tidak dianggap berbahaya, dan sebagian besar kolam renang diberi klorin dan bahan kimia lainnya untuk mengurangi risiko menularkan penyakit kepada orang lain.
Tapi klorin itu bisa bergabung dengan apapun yang keluar dari tubuh Anda, termasuk keringat, kencing, kotoran dan ribuan mikroba yang hidup di kulit Anda.
Ketika hal itu terjadi, maka terbentuklah reaksi kimia. Pada akhirnya, jumlah klorin dalam kolam yang ditujukan untuk membunuh kuman akan berkurang dan terbentuklah kloramin.
Kloramin bisa memicu iritasi kulit dan gatal. Kloramin ini cenderung mengeluarkan bau kimia yang diasosiasikan kebanyakan orang dengan klorin.
Baca juga: Siapakah Orang Pertama yang Menemukan Vaksin Rabies? Simak Faktanya...
Tapi kolam yang bersih tidak akan berbau seperti bahan kimia, yang berarti jika bau klorin menyengat kemungkinan besar air kolam penuh dengan kloramin, urin, dan produk sampingan lainnya.
Peningkatan urin akan menyebabkan peningkatan kloramin, dan kloramin tersebut dapat berdampak buruk pada kulit dan mata.
Jika Anda menderita asma, bahan kimia kolam dapat menyebabkan masalah pernapasan, bahkan tanpa efek urin.
Tidak hanya menyebabkan bahaya untuk orang lain. Jika Anda pipis di kolam renang, bisa saja Anda mengalami infeksi saluran kemih.
Sebab, bakteri yang ada bisa masuk ke sistem kemih Anda. Inilah yang memicu infeksi.
Infeksi saluran kemih ditandai dengan adanya rasa sakit di perut atau punggung bagian bawah, inkontinensia urin, sering buang air kecil dan nyeri, dan rasa panas atau keluarnya darah di kencing Anda.
Untuk mencegah hal ini terjadi, pastikan Anda mandi sebelum dan sesudah berenang.
Lalu pastikan kebersihan alat kelamin Anda dan hindari kencing saat masih menggunakan pakaian renang.
Meski air kolam sudah menggunakan klorin, hal tersebut tidak menjamin Anda terbebas dari risiko infeksi saluran kemih.
Pastikan juga kolam renang tersebut mendapatkan perawatan rutin dan desinfeksi secara memadai.
Baca juga: 6 Cara Menjaga Kesehatan Kulit dari Polusi Udara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.