Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/06/2023, 07:31 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Sumber NHS, CDC, WHO

KOMPAS.com - Anda pasti sudah tahu bahwa campak adalah penyakit yang sangat menular.

Namun, bagaimanakah proses penularan penyakit campak?

Perlu diketahui, hal pertama yang akan terjadi jika Anda terkena virus campak adalah demam tinggi.

Biasanya, gejala ini muncul setelah 10 hingga 14 hari usai terpapar virus. Demam akan berlangsung selama empat hingga tujuh hari.

Setelah itu, Anda akan mengalami pilek, batuk, mata merah, serta muncul ruam di kulit.

Ruam akan menyebar selama tiga hari hingga mencapai tangan dan kaki. Proses ini biasanya berlangsung selama lima hingga enam hari kemudian ruam akan memudar dengan sendirinya.

Nah, ruam di kulit akan muncul setelah 14 hari usai terpapar virus campak.

Baca juga: Kerap Menyerang Anak-Anak, Apakah Orang Dewasa Bisa Terkena Campak?

Lalu bagaimana virus campak bisa masuk ke tubuh manusia?

Satu orang yang terinfeksi campak dapat menginfeksi sembilan dari 10 orang tanpa vaksinasi yang melakukan kontak dekat.

Virus campak hidup di lendir yang ada dalam hidung dan tenggorokan manusia yang terinfeksi.

Virus tersebut akan menyebar jika orang tersebut batuk atau bersin.

Jika orang lain menghirup udara yang terkontaminasi atau menyentuh permukaan yang terinfeksi cairan atay lendir orang yang terinfeksi, lalu menyentuh mata, hidung, atau mulutnya, mereka bisa tertular.

Bisa dibilang, penularan virus campak mirip dengan virus penyebab Covid-19 menular.

Virus campak tetap aktif dan menular di udara atau di permukaan yang terinfeksi hingga dua jam.

Virus campak dapat ditularkan oleh orang yang terinfeksi dari empat hari sebelum timbulnya ruam hingga empat hari setelah ruam muncul.

Wabah campak dapat mengakibatkan komplikasi parah dan kematian, terutama di antara anak-anak muda yang kekurangan gizi.

Setiap orang yang tidak divaksinasi atau divaksinasi atau belum mengembangkan kekebalan dapat terinfeksi campak.

Anak-anak kecil yang tidak divaksinasi dan orang hamil berada pada risiko tertinggi komplikasi campak yang parah.

Jika Anda sudah pernah terkena campak, maka kecil kemungkinannya untuk tertular kembali.

Sebab, tubuh sudah mengembangkan antibodi sehingga tahu bagaimana cara membasmi virus tersebut.

Baca juga: Berbagai Hal Seputar Campak yang Harus Orangtua Ketahui

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Waspada Virus Hanta, Kemenkes Laporkan 8 Kasus di Indonesia
Waspada Virus Hanta, Kemenkes Laporkan 8 Kasus di Indonesia
Health
Miliuner India Sunjay Kapur Meninggal Usai Diduga Menelan Lebah
Miliuner India Sunjay Kapur Meninggal Usai Diduga Menelan Lebah
Health
Demam Mulai Turun Bukan Berarti Sembuh, Justru Fase Paling Mematikan DBD Bisa Dimulai
Demam Mulai Turun Bukan Berarti Sembuh, Justru Fase Paling Mematikan DBD Bisa Dimulai
Health
Demam Biasa Bisa Sembuh, Tapi Demam Berdarah Bisa Berujung Maut Bila Tak Ditangani
Demam Biasa Bisa Sembuh, Tapi Demam Berdarah Bisa Berujung Maut Bila Tak Ditangani
Health
Remaja 19 Tahun Diduga Alami Alzheimer, Kasus Termuda yang Pernah Dilaporkan
Remaja 19 Tahun Diduga Alami Alzheimer, Kasus Termuda yang Pernah Dilaporkan
Health
Alami Stevens Johnson Syndrome, Apakah Bahaya?
Alami Stevens Johnson Syndrome, Apakah Bahaya?
Health
Sakit Kulit Jokowi Dituding Stevens Johnson Syndrome, Kenali Ruam Khas Penyakit Ini…
Sakit Kulit Jokowi Dituding Stevens Johnson Syndrome, Kenali Ruam Khas Penyakit Ini…
Health
Jokowi Sakit Kulit Dituding Steven Johnson Syndrome, Ketahui Ini Faktanya…
Jokowi Sakit Kulit Dituding Steven Johnson Syndrome, Ketahui Ini Faktanya…
Health
Dari Hengki Kawilarang Meninggal dengan Komplikasi Diabetes, Kenali Ini Gejalanya…
Dari Hengki Kawilarang Meninggal dengan Komplikasi Diabetes, Kenali Ini Gejalanya…
Health
Gejala Kanker Kolorektal Sering Diabaikan, Ini Peringatan Ahli untuk Kaum Muda
Gejala Kanker Kolorektal Sering Diabaikan, Ini Peringatan Ahli untuk Kaum Muda
Health
Dokter: Perubahan Gaya Hidup adalah Kunci Utama Cegah Pengapuran Sendi Lutut
Dokter: Perubahan Gaya Hidup adalah Kunci Utama Cegah Pengapuran Sendi Lutut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Health
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau