Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/06/2023, 18:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Ada beberapa tanda-tanda yang akan muncul saat anak sudah ketergantungan bermain roleplay.

Mengutip Britannica, role-playing game (RPG) atau roleplay adalah genre permainan yang membuat penggunanya dapat memainkan berbagai karakter fantasi atau fiksi ilmiah.

RPG populer, seperti Dragon Quest, Dragon Age, Final Fantasy, Ultima Online, Ragnarok Online, dan masih banyak lagi.

Baca juga: Banyak Disorot Dampak Negatifnya pada Anak, Apa Itu Roleplay?

Jenis game RP tersebut meminta para pemainnya (roleplayer) memainkan karakter tertentu untuk menjalankan misi melawan musuh.

Adapun jenis lain RPG, yang mana anak berperan sebagai orang dewasa, seperti idola Kpop, ayah, dan ibu, yang bisa melakukan apa saja, bahkan hubungan romantis secara virtual.

Jenis tersebut seperti yang dimainkan anak perempuan 11 tahun yang sempat viral videonya sepekan terakhir.

Dalam video yang viral itu si anak menangis saat dihardik ayahnya karena ketahuan asyik bermain roleplay.

Baca juga: Bermain Roleplay Online dan Rumah-rumahan, Apa Bedanya?

Setelah dicari tahu, si anak bermain peran sebagai orang dewasa yang memiliki anak. Dalam permainan ini memuat konten dewasa yang tidak pas untuk anak usia di bawah umur.

Permainan itu ia mainkan di platform Tiktok dan dimainkan bersama dengan pengguna lain yang tidak dikenalnya.

Dr. Lahargo Kembaren SpKJ mengatakan bahwa model permainan bermain peran ini mudah membuat anak kecanduan, sehingga orangtua harus waspada.

"Adiksi atau ketergantungan sekarang bukan hanya pada zat, seperti alkohol, rokok, ataupun narkoba, tetapi dikenal juga behavior addiction atau adiksi perilaku," kata Dr. Lahargo kepada Kompas.com saat dihubungi pada (22/6/2023).

Baca juga: Dianggap Bahaya, Bagaimana Roleplay Pengaruhi Identitas Diri Anak?

Behavior addiction adalah kondisi individu yang ingin mengulang suatu perilaku terus-menerus, seperti judi, makan, menonton, dan bermain.

Dr. Lahargo mengatakan bahwa anak bisa kecanduan bermain roleplay karena saat aktivitas dilakukan otak melepaskan dopamin, sebuah neurotransmiter yang membuat dia lebih tenang dan gembira.

Saat berhenti bermain, anak akan berusaha mendapatkan sensasi rasa yang sama terus-menerus.

Ia kemudian menuturkan bahwa ada tanda-tanda yang menunjukkan anak sudah ada pada tahap kecanduan bermain roleplay dan orangtua harus mewaspadai itu.

Baca juga: Role Confusion Anak yang Bermain Roleplay Harus Diwaspadai Orangtua

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau