KOMPAS.com - Ada beberapa tanda-tanda yang akan muncul saat anak sudah ketergantungan bermain roleplay.
Mengutip Britannica, role-playing game (RPG) atau roleplay adalah genre permainan yang membuat penggunanya dapat memainkan berbagai karakter fantasi atau fiksi ilmiah.
RPG populer, seperti Dragon Quest, Dragon Age, Final Fantasy, Ultima Online, Ragnarok Online, dan masih banyak lagi.
Baca juga: Banyak Disorot Dampak Negatifnya pada Anak, Apa Itu Roleplay?
Jenis game RP tersebut meminta para pemainnya (roleplayer) memainkan karakter tertentu untuk menjalankan misi melawan musuh.
Adapun jenis lain RPG, yang mana anak berperan sebagai orang dewasa, seperti idola Kpop, ayah, dan ibu, yang bisa melakukan apa saja, bahkan hubungan romantis secara virtual.
Jenis tersebut seperti yang dimainkan anak perempuan 11 tahun yang sempat viral videonya sepekan terakhir.
Dalam video yang viral itu si anak menangis saat dihardik ayahnya karena ketahuan asyik bermain roleplay.
Baca juga: Bermain Roleplay Online dan Rumah-rumahan, Apa Bedanya?
Setelah dicari tahu, si anak bermain peran sebagai orang dewasa yang memiliki anak. Dalam permainan ini memuat konten dewasa yang tidak pas untuk anak usia di bawah umur.
Permainan itu ia mainkan di platform Tiktok dan dimainkan bersama dengan pengguna lain yang tidak dikenalnya.
Dr. Lahargo Kembaren SpKJ mengatakan bahwa model permainan bermain peran ini mudah membuat anak kecanduan, sehingga orangtua harus waspada.
"Adiksi atau ketergantungan sekarang bukan hanya pada zat, seperti alkohol, rokok, ataupun narkoba, tetapi dikenal juga behavior addiction atau adiksi perilaku," kata Dr. Lahargo kepada Kompas.com saat dihubungi pada (22/6/2023).
Baca juga: Dianggap Bahaya, Bagaimana Roleplay Pengaruhi Identitas Diri Anak?
Behavior addiction adalah kondisi individu yang ingin mengulang suatu perilaku terus-menerus, seperti judi, makan, menonton, dan bermain.
Dr. Lahargo mengatakan bahwa anak bisa kecanduan bermain roleplay karena saat aktivitas dilakukan otak melepaskan dopamin, sebuah neurotransmiter yang membuat dia lebih tenang dan gembira.
Saat berhenti bermain, anak akan berusaha mendapatkan sensasi rasa yang sama terus-menerus.
Ia kemudian menuturkan bahwa ada tanda-tanda yang menunjukkan anak sudah ada pada tahap kecanduan bermain roleplay dan orangtua harus mewaspadai itu.
Baca juga: Role Confusion Anak yang Bermain Roleplay Harus Diwaspadai Orangtua
Dr. Lahargo mengatakan bahwa tanda-tanda yang jelas muncul saat anak kecanduan bermain adalah ada perubahan pada perilaku, sikap, dan emosinya.
"Misalnya, fungsi dasar kehidupannya menjadi terganggu. Ini termasuk waktu untuk makan, minum, tidur, keluar rumah, menjadi berbeda. Akan lebih banyak waktu anak hanya ingin di rumah atau kamar saja," ujarnya.
Anak juga menjadi lebih sensitif atau istilahnya "baper" terhadap banyak hal yang melibatkan dirinya.
Baca juga: Dampak Bermain Roleplay di Usia Anak yang Harus Diwaspadai Orangtua
Anak berubah menjadi pemarah dengan mengeluarkan emosi yang berlebihan terhadap segala sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginannya.
"Misalnya, ketika dia sudah mulai dilarang bermain dengan gadgetnya, dia bisa mengamuk. Bahkan bisa melakukan agresivitas pada orang atau benda-benda di sekitarnya," terangnya.
Orangtua juga bisa melihat tanda-tanda kecanduan roleplay yang performa anak, misalnya dalam belajar di sekolah atau di tempat kursus.
"Dia bisa mulai tidak mau datang ke sekolah, nilai-nilai pelajaran menurun," ujarnya.
Jika anak Anda sudah menunjukkan tanda-tanda di atas, kata Dr. Lahargo, artinya anak sudah mengalami kecanduan roleplay karena seringnya bermain tanpa batas waktu.
Baca juga: Anak Kecanduan Bermain Roleplay, Apa yang Perlu Dilakukan Orangtua?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.