KOMPAS.com - Pendidikan seks untuk anak harus orangtua berikan dengan menyesuaikan usianya.
Merujuk Kementerian Kesehatan RI, makna seks adalag jenis kelamin yang membedakan antara pria dan wanita secara biologis.
Edukasi seks diberikan agar anak-anak mengetahui tentang perilaku seksual yang sehat dan mencegah terjadinya pelecehan seksual pada mereka.
Baca juga: Kenali Apa Itu Pendidikan Seks untuk Anak
Dengan edukasi seksual secara dini diharapkan anak tidak akan mendapatkan informasi yang salah atau yang kurang tepat seputar seks yang bisa di peroleh dari sumber yang tidak dapa dipercaya, seperti dari internet atau dari teman-teman sebaya.
Pendidikan seks menjadi semakin penting seiring banyak kasus-kasus tindakan kekerasan seksual pada anak di masyarakat.
Di sini orangtua berperan sangat penting untuk memberikan edukasi tentang seksualitas yang sehat dan aman bagi diri anak.
Baca juga: Apa Pentingnya Pendidikan Seks untuk Anak?
Mengutip Healthy Children, pendidikan seks juga mengajari anak untuk tidak menyentuh atau mengeksplorasi area intim orang lain tanpa izin.
Peranan penting orangtua adalah untuk membangun keterbukaan mereka seputar masalah seksualitas sejak dini.
Anak menjadi merasa nyaman dan aman untuk bercerita tentang masalah "privat" yang mungkin ia hadapi.
Dengan begitu, anak tidak lari mencari tahu sendiri ke internet atau teman sebaya yang mungkin menyimpang.
Baca juga: Kapan Pendidikan Seks untuk Anak Bisa Diberikan?
Dikutip dari Healthy Children, pertanyaan ingin tahu anak Anda seputar seksualitas biasanya mencerminkan usia dan kemampuan pemahamannya.
Jawaban Anda pun harus menyesuaikan itu sebagai materi pendidikan seks untuk anak.
Anak usia ini biasanya mempertanyakan seksualitas seputar hal berikut:
Pertanyaan itu biasanya datang dari anak usia 18 bulan sampai 5 tahun.
Baca juga: Orangtua Perlu Tahu Cara Memberi Pendidikan Seks untuk Anak
Pada usia 18 bulan sampai 3 tahun, anak-anak mulai belajar tentang tubuh mereka dan cara kerjanya.