Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/07/2023, 14:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Pendidikan seks untuk anak harus orangtua berikan dengan menyesuaikan usianya.

Merujuk Kementerian Kesehatan RI, makna seks adalag jenis kelamin yang membedakan antara pria dan wanita secara biologis.

Edukasi seks diberikan agar anak-anak mengetahui tentang perilaku seksual yang sehat dan mencegah terjadinya pelecehan seksual pada mereka.

Baca juga: Kenali Apa Itu Pendidikan Seks untuk Anak

Dengan edukasi seksual secara dini diharapkan anak tidak akan mendapatkan informasi yang salah atau yang kurang tepat seputar seks yang bisa di peroleh dari sumber yang tidak dapa dipercaya, seperti dari internet atau dari teman-teman sebaya.

Pendidikan seks menjadi semakin penting seiring banyak kasus-kasus tindakan kekerasan seksual pada anak di masyarakat.

Di sini orangtua berperan sangat penting untuk memberikan edukasi tentang seksualitas yang sehat dan aman bagi diri anak.

Baca juga: Apa Pentingnya Pendidikan Seks untuk Anak?

Mengutip Healthy Children, pendidikan seks juga mengajari anak untuk tidak menyentuh atau mengeksplorasi area intim orang lain tanpa izin.

Peranan penting orangtua adalah untuk membangun keterbukaan mereka seputar masalah seksualitas sejak dini.

Anak menjadi merasa nyaman dan aman untuk bercerita tentang masalah "privat" yang mungkin ia hadapi.

Dengan begitu, anak tidak lari mencari tahu sendiri ke internet atau teman sebaya yang mungkin menyimpang.

Baca juga: Kapan Pendidikan Seks untuk Anak Bisa Diberikan?

Apa pendidikan seks yang umum untuk anak?

Dikutip dari Healthy Children, pertanyaan ingin tahu anak Anda seputar seksualitas biasanya mencerminkan usia dan kemampuan pemahamannya.

Jawaban Anda pun harus menyesuaikan itu sebagai materi pendidikan seks untuk anak.

  • Anak prasekolah (balita)

Anak usia ini biasanya mempertanyakan seksualitas seputar hal berikut:

    • Dari mana bayi berasal?
    • Bagaiamna ibu bisa hamil?
    • Sebelum ibu hamil aku di mana?
    • Bagaimana aku lahir?
    • Kenapa anak perempuan tidak punya penis? atau kenapa alat kelamin anak perempuan dan laki-laki berbeda?

Pertanyaan itu biasanya datang dari anak usia 18 bulan sampai 5 tahun.

Baca juga: Orangtua Perlu Tahu Cara Memberi Pendidikan Seks untuk Anak

Pada usia 18 bulan sampai 3 tahun, anak-anak mulai belajar tentang tubuh mereka dan cara kerjanya.

Jadi, edukasi seks untuk anak usia tersebut dapat dimulai dengan memberi tahu nama yang tepat untuk organ genitalnya.

Mengarang nama untuk bagian tubuh dapat memberikan kesan bahwa ada sesuatu yang buruk atau rahasia tentang bagian tersebut.

Selain itu, ajari anak Anda bagian tubuh mana yang bersifat pribadi dan tidak boleh dilihat atau disentuh tanpa izinnya.

Demikian juga, ajari anak Anda untuk bertanya kepada orang lain dan menunggu izinnya saat akan menyentuh area intimnya.

Pada usia ini Anda sudah dapat mengenalkan anak tentang otonomi tubuh, bahwa orang lain tidak boleh dengan paksa melakukan kontak fisik dengannya.

Baca juga: Ini Usia Ideal Anak Mulai Diberikan Pendidikan Seks

Pada usia 4-5 tahun, anak sudah mulai menunjukkan rasa penasaran pada organ genitalnya dan orang lain.

Sehingga, anak suka bertanya "mengapa tubuh laki-laki dan perempuan berbeda" atau tentang asal bayi.

Pada saat usia ini, mereka mungkin juga mulai suka menyentuh alat kelamin miliknya atau teman sebaya.

Perilaku tersebut tidak merujuk pada aktivitas seksual orang dewasa, tetapi ketertarikan normal karena rasa ingin tahu.

Namun, anak Anda perlu memberi batasan apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak. Menetapkan batasan eksplorasi penting untuk mengajarkan batasan sosial.

Anda dapat memberikan pendidikan seks tentang otonomi tubuh dengan menanyakan kepada anak Anda apakah Anda dapat memberi ia pelukan atau ciuman.

Hormati tanggapannya tanpa membuat ia merasa malu atau bersalah.

Baca juga: Cara Memulai Pendidikan Seks pada Anak

  • Anak usia sekolah

Anak usia ini biasanya mempertanyakan seksualitas seputar hal berikut:

    • Kapan orang bisa memiliki bayi?
    • Kenapa ereksi terjadi? Mungkin anak menggambarkannya dengan perasaan yang aneh di alat kelaminnya.
    • Apa itu menstruasi?
    • Apa itu hubungan seksual?
    • Bagaimana orang melakukan hubungan seksual?

Pada usia 5-7 tahun, anak Anda belajar lebih banyak tentang bagaimana pria dan wanita berhubungan.

Mereka mungkin tertarik pada apa yang terjadi secara seksual di antara orang dewasa.

Pertanyaan mereka akan menjadi lebih kompleks saat mereka mencoba memahami hubungan antara seksualitas dan membuat bayi.

Sehingga, Anda sebagai orangtua pada tahap ini harus membantu anak mendapatkan pemahaman tentang seksualitas yang sehat.

Ini akan menjadi faktor yang menentukan cara ia menjalin hubungan dengan lawan jenis saat dewasa.

Baca juga: Punya Dampak Besar, Pahami Tanda Anak Alami Kekerasan Seksual

Pada usia 8-9 tahun, anak Anda mungkin sudah mengembangkan rasa benar dan salah.

Mereka dapat memahami bahwa seks adalah sesuatu yang terjadi antara dua orang yang saling menyetujui.

Mereka mungkin mulai tertarik pada bagaimana orangtuanya bertemu dan jatuh cinta.

Di usia ini, anak akan mengalami banyak perubahan sikap untuk menuju pubertas.

Saat anak semakin sadar akan seksualitas, penting bagi Anda memberbicara untuk mereka menunda hubungan seksual sampai mereka lebih dewasa.

Ini juga merupakan usia yang tepat untuk Anda mulai berbicara tentang kontrasepsi dan infeksi menular seksual (IMS).

Pastikan mereka memahami bagaimana penyakit ini dapat menyebar dan bagaimana mereka dapat melindungi diri dari IMS dan kehamilan.

Pendidikan seks untuk anak salah satu tujuannya adalah mengajari mereka bertanggung jawab secara seksual pada hidup mereka.

Baca juga: 3 Tanda-tanda Kekerasan Seksual pada Anak yang Perlu Diwaspadai

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau