KOMPAS.com - Impoten atau disfungsi ereksi adalah masalah seksual yang bisa mengakibatkan pria kurang percaya diri hingga stres.
Seorang pria yang mengalami impoten tidak dapat merasakan atau tak bisa mempertahankan ereksi, sehingga kurang mendapat kepuasan seksual.
Simak artikel berikut untuk mengetahui lebih lanjut apa itu ereksi, ciri-ciri, hingga cara mengatasinya.
Baca juga: Hati-Hati, Hipertensi Juga Bisa Sebabkan Impotensi
Impoten adalah masalah kesehatan reproduksi yang membuat pria tidak mampu mendapatkan atau mempertahankan ereksi.
Untuk diketahui, ereksi merupakan kondisi ketika tubuh seorang pria mendapat rangsangan seksual, sehingga terjadi peningkatan aliran darah ke penis.
Impoten sangat umum terjadi pada pria berusia 40 tahun ke atas, tapi tidak menutup kemungkinan penurunkan gairah seksual ini memengaruhi orang yang masih muda.
Jika impoten membuat Anda merasa tidak percaya diri, stres, dan menyebabkan masalah dengan pasangan, ada baiknya untuk berkonsultasi ke dokter untuk menemukan cara mengatasi masalah kesehatan reproduksi ini.
Baca juga: 4 Masalah Psikologis yang Bisa Memicu Impotensi, Pria Harus Waspada
Dilansir dari Mayo Clinic, beberapa ciri-ciri impoten atau disfungsi ereksi pada pria, yaitu:
Pria yang merasakan gejala-gejala impoten di atas perlu berkonsultasi dengan dokter spesialis urologi atau andrologi.
Baca juga: Mengapa Merokok Menyebabkan Impotensi?
Gairah seksual pada pria melibatkan beberapa faktor yaitu otak, hormon, emosi, saraf, otot, dan pembuluh darah.
Impoten atau disfungsi ereksi dapat terjadi akibat masalah pada semua faktor yang berkaitan dengan gairah seksual di atas.
Kondisi kesehatan mental yang bermasalah dapat menyebabkan impotensi kian memburuk. Bahkan, membuat pria sama sekali tidak bisa merasakan ereksi, meskipun mendapat rangsangan seksual.
Agar lebih jelas, berikut penyebab impoten yang perlu Anda ketahui:
Perawatan untuk mengatasi impotensi biasanya dilakukan berdasarkan penyebab serta masalah kesehatan yang dialami penderita.
Impoten bisa diatasi dengan obat-obatan, terapi, hingga mengubah gaya hidup.