KOMPAS.com - Berhenti merokok dapat menurunkan tekanan darah, dan mengurangi risiko kanker paru-paru dan jantung. Namun, prose untuk berhenti merokok tidak mudah.
Berhenti merokok berarti memutus siklus kecanduan dan pada dasarnya memperbaiki otak untuk berhenti mengidam nikotin.
Karena itu, mereka yang berhenti merokok biasanya akan merasakan gejala penarikan, seperti mudah cemas, depresi, mudah marah, dan sulit konsentrasi.
Namun, efek tersebut hanya sementara. Manfaat yang Anda dapatkan saat berhenti merokok akan bersifat permanen.
Bahkan, manfaatnya bisa Anda rasakan setelah satu jam dari isapan rokok terakhir Anda.
Semakin cepat seorang perokok berhenti, semakin cepat mereka mengurangi risiko kanker, penyakit jantung dan paru-paru, serta kondisi lain yang berhubungan dengan merokok.
Baca juga: Riset: Pasien Bipolar Lebih Rentan Ketergantungan Rokok
Segera setelah seorang perokok aktif berhenti merokok, tubuhnya akan pulih dan kesehatannya akan meningkat.
Hanya dalam waktu 20 menit setelah rokok terakhir dihisap, detak jantung turun dan kembali normal.
Tekanan darah mulai turun, dan sirkulasi mulai membaik.
Rokok mengandung banyak racun termasuk karbon monoksida, gas yang ada dalam asap rokok.
Gas ini bisa berbahaya atau fatal dalam dosis tinggi dan mencegah oksigen masuk ke paru-paru dan darah.
Setelah 12 jam tanpa rokok, tubuh membersihkan diri dari kelebihan karbon monoksida dari rokok. Setelah itu, kadar oksigen di tubuh akan meningkat.
Hanya satu hari setelah berhenti merokok, risiko serangan jantung mulai menurun.
Merokok meningkatkan risiko penyakit jantung koroner karena menurunkan kolesterol baik.
Merokok juga meningkatkan tekanan darah dan meningkatkan pembekuan darah, sehingga meningkatkan risiko stroke.