Untuk mengatasinya, benda asing yang menyumbat jalan nafas harus segera dihilangkan.
Jika tidak, jantung akan berhenti berdetak (henti jantung) dalam empat hingga lima menit.
Baca juga: 8 Penyebab Asfiksia yang Pantang Diabaikan
Pada sekitar 10 persen kasus tenggelam, pita suara tiba-tiba berhenti bekerja (laringospasme) saat kita pertama kali menghirup air.
Kondisi tersebut bisa berakibat fatal karena seseorang bisa meninggal dunia akibat sesak napas, meski tidak ada air yang masuk ke dalam paru-paru.
Dalam 90 persen kasus lainnya, otot-otot di glotis (ruang antara pita suara) mengendur, dan air masuk ke paru-paru.
Tubuh Anda akan cepat menyerap air. Air akan mengencerkan plasma dalam darah dan memecah sel darah merah (hemolisis).
Jika Anda tenggelam di lautan yang notabene airnya mengandung garam, cairan dari sistem peredaran darah ke paru-paru akan tertarik dan jumlah plasma dalam darah akan turun.
Setelah mengetahui bagaimana asfiksia memengaruhi tubuh, Anda dapat mewaspadai masalah pernapasan akibat kekurangan oksigen ini. Segera ke rumah sakit jika Anda mencurigai anggota keluarga, rekan, atau orang terdekat mengalami asfiksia.
Baca juga: Asfiksia Neonatorum
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.