KOMPAS.com - Rokok elektrik atau vape dianggap lebih aman jika dibandingkan dengan rokok biasa.
Padahal, rokok elektrik juga memiliki kandungan nikotin yang dapat memicu rasa ketagihan dan penyakit berbahaya lainnya dalam jangka panjang, seperti kanker paru-paru dan penyakit kardiovaskular.
Masalah kesehatan tersebut tidak secara langsung dialami, namun akan mulai dirasakan dalam jangka waktu 15-20 tahun mendatang.
Untuk lebih jelasnya, ketahui efek samping rokok elektrik untuk kesehatan berikut ini.
Baca juga: 10 Penyebab Pria Mandul, Ada Merokok dan Diabetes
Mengutip laman Kementerian Kesehatan RI, Kamis (16/1/2020), Guru Besar Fakultas Kedokteran Indonesia (FKUI), dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K) menjelaskan bahwa rokok elektrik atau vape dan rokok biasa sama-sama berbahaya dan memiliki kandungan nikotin yang dapat memicu ketagihan atau adiksi.
Selain nikotin, rokok biasa dan vape juga memiliki kandungan karsinogen yang berbahaya untuk kesehatan paru-paru dan memicu terjadinya kanker.
Namun, Dokter Agus menjelaskan bahwa efek karsinogen hanya dapat dialami setelah 15-20 tahun ketika digunakan secara terus-menerus.
Baca juga: 12 Efek Samping Merokok setelah Olahraga, Tak Hanya Cedera
Meskipun dianggap lebih baik jika dibandingkan dengan rokok biasa, vape atau rokok elektrik dapat menimbulkan masalah kesehatan yang lebih serius.
Disarikan dari Cleveland Clinic, berikut adalah beberapa efek samping rokok elektrik untuk kesehatan.
Penggunaan rokok elektrik dapat berdampak negatif pada kesehatan paru-paru dan meningkatkan risiko asma.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.