KOMPAS.com - Alergi susu sapi adalah reaksi tubuh yang terjadi ketika seseorang mendapat asupan protein setelah mengonsumsi susu sapi dan/atau produk turunannya.
Alergi susu sapi paling sering terjadi pada anak-anak, terutama di bawah usia lima tahun.
Alergi susu sapi bisa membuat si kecil mengalami gangguan kesehatan terkait anemia defisiensi besi, seperti badan mudah lelah, sulit berkonsentrasi, hingga sering pusing.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang tanda alergi susu sapi pada anak, simak penjelasan berikut.
Baca juga: Tak Bisa Disepelekan, Berikut Dampak Alergi Susu Sapi Pada Anak
Dokter spesialis gizi dr Juwalita Surapsari, M.Gizi, Sp.GK, menjelaskan dalam media briefing virtual pada Rabu (20/9/2023), bahwa Anemia defisiensi besi bisa menjadi gejala tunggal alergi susu sapi pada anak.
Juwalita merujuk pada sebuah studi pada tahun 2017 menunjukkan bahwa anak di bawah empat tahun yang mengalami anemia defisiensi besi, ternyata 13,7 persennya mengalami alergi protein susu sapi.
Karena itu, anak-anak yang mengalami gejala terkait anemia, seperti badan mudah lelah, sering pusing, napas pendek, rambut rontok, hingga sindrom kaki gelisah, perlu dicek apakah ia alergi terhadap susu sapi.
Selain anemia defisiensi zat besi, ada beberapa tanda alergi susu sapi pada anak yang perlu orangtua ketahui, yaitu:
Bila anak mengalami masalah tubuh terkait anemia dan beberapa gejala di atas setelah minum susu sapi, orangtua disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter.
Baca juga: Cara Mudah Atasi Alergi Susu Sapi Pada Anak
dikutip dari Cleveland Clinic, cara utama mencegah alergi susu sapi yaitu dengan tidak memberikan susu sapi dan produk turunannya dengan si kecil.
Orangtua sebaiknya memberikan air susu ibu secara ekslusif hingga enam bulan tanpa penambahan susu formula atau minuman dan makanan lain.
Pemberian ASI juga bisa dilanjutkan sampai si kecil berumur 2 tahun.
Jika tidak dapat memberikan ASI atau memiliki masalah terkait laktasi, ibu dapat berkonsultasi dengan dokter untuk mencoba alternatif pengganti, seperti susu kedelai, susu beras, hingga susu formula hipoalergik.
Selain itu ketika anak sudah memasuki masa MPASI, ayah dan ibu bisa melakukan tes alergen jika ingin menjajal produk turunan atau olahan susu sapi, seperti susu UGT, yoghurt, keju, cream cheese, hingga butter.
Setelah mengetahui gejala dan cara mencegah alergi susu sapi, orangtua bisa lebih aware dalam memenuhi nutrisi si kecil. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter anak atau ahli gizi terkait asupan nutrisi pada si kecil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.